Terdapat empat gangguan yang termasuk kedalam gangguan TIC ini antara lain; gangguan Tourette, gangguan TIC motorik dan vokal kronis, gangguan TIC sementara, dan gangguan TIC yang tidak dapat dimasukkan kesalah satu gangguan yang ada (tidak terspesifikasi). Tic terjadi secara mendadak, cepat, berulang ulang dan tidak berirama, baik dalam bentuk gerakan yang berulang, maupun suara. Gangguan TIC motorik dan vocal ada yang sederhana (hanya sedikit otot saja yang berkontraksi atau suara yang pendek) dan ada juga yang kompleks (melibatkan berbagai kelompok otot pada penyakit dengan suara atau kata kata maupun kalimat). Contoh sederhana dari TIC (simple motor) motorik seperti mata yang berkedip kedip, hidung berkerut, sentakan pada leher, bahu yang mengangkat, muka menyeringai, dan otot perut yang mengeras. Tic tersebut biasanya terjadi tidak lebih dari beberapa ratus millisecond. Sementara gangguan Tic motorik yang lebih kompleks (complex motor) biasanya termasuk gerakan tangan, melompat, menggapai, menekan, menghentakkan kaki, perubahan wajah, mengulang ulang ketika membaui sesuatu benda, berputar putar ketika berjalan, berjalan mengikuti jejak, melipat lutut, dan mengambil posisi dan menahan tubuh dalam posisi yang tidak wajar. Tic ini lebih lama waktunya dan bahkan bisa lebih dari satu detik. Copropraxia (terjadi secara mendadak, tic yang berupa aksi vulgar, seksual, atau bahasa tubuh yang bersifat cabul) dan fenomena cermin seperti echopraxia (terjadi dengan tanpa disengaja, secara spontan meniru suatu gerakan yang terlihat) adalah merupakan gangguan tic motorik yang kompleks.
Bentuk Tic suara yang biasa adalah suara-suara yang tidak memiliki makna seperti membuka tenggorokan, mendengkur, menghirup, mendengus dan mengerik. Sementara Tic suara yang lebih kompleks terdengar lebih jelas dan melibatkan ucapan dan bahasa dan termasuk secara tiba tiba, ekspresi spontan berupa kata ataupun kalimat; ucapan yang terhenti, secara tiba tiba dan perubahan yang tidak bermakna pada tekanan suara, nada suara atau volume suara ketika berbicara seperti Palilalia (mengulang ulang suara-suara atau kata kata) dan echolalia (mengulang ulang suara, kata-kata, atau kalimat yang terakhir terdengar). Coprolalia terjadi secara tiba-tiba, merupakan ketidak selarasan ekspresi kalimat ataupun kata-kata yang tidak dapat diterima dalam sebuah lingkungan sosial, dan mungkin juga termasuk kata-kata cabul pada sebuah budaya yang spesifik, rasis, atau penghinaan suatu agama atau kepercayaan. Coprolalia ini sebagian ditemukan sekitar 10 % pada orang orang yang mengalami gangguan Tic.
Secara umum, Tic merupakan suatu kejadian yang tidak dapat ditahan, tetapi bisa ditekan dan dihilangkan dalam rentang waktu yang bermacam macam. Sebagian besar anak anak (bahkan kadang kadang orang dewasa) tidak begitu memperhatian Tic mereka tersebut. Bagaimanapun, seiring dengan perkembangan, banyak (tetapi tidak semuanya) individu dengan pengalaman gangguan Tic ingin sekali sembuh. Meningkatnya tensi atau sensasi somatik pada bagian bagian tertentu pada tubuh mendahului munculnya tic motorik atau vocal, dan perasaan lega atau menurunnya tensi mengikuti ekspresi pada tic. Individu dengan gangguan gangguan tic mungkin akan merasakan tic tersebut diantara “sengaja” dan “tidak sengaja” dalam hal itu seringkali pengalaman tersebut memberikan peningkatan tensi atau kebutuhan jasmani, sama juga dengan tensi yang didahului oleh bersin atau keinginan yang hampir tidak tertahankan untuk menggaruk sesuatu yang gatal. Seseorang mungkin juga merasakan kebutuhan untuk melakukan tic yang lebih komplek pada suatu keadaan tertentu atau mengulang ulang hingga merasakan perasaan bahwa semuanya telah dilakukan dan baik-baik saja. Hanya saja waktu itu pengalaman individu akan ditekan kedalam kecemasan atau tensi.
Tic sering sekali dipancarkan didalam penyakit antara satu atau beberapa buah tic; penyakit itu terpisah melalui periode periode pada tingkah laku tanpa tic dari detik sampai jam. Tic secara umum berubah dalam waktu yang cepat selama berjalannya waktu dan lebih lagi sepanjang hari. Tic bisa berubah ubah dan mengganggu dalam konteks yang berbeda. Sebagai contoh, seorang anak atau orang dewasa mungkin lebih bisa menekan tic yang dialaminya disekolah, ditempat kerja, atau di tempat praktek dokter dibandingkan dirumahnya. Secara umum tic berkurang atau berhenti ketika sedang tidur, walaupun kadang kadang sebagian orang masih mengalami tic ketika dia tidur atau secara tiba tiba terbangun dengan tic. Tic sering menjadi bertambah sering terjadi ketika orang sedang dalam suasana santai (seperti ketika sedang menonton televisi) dan akan berkurang ketika individu itu melawannya secara langsung, ketika melakukan banyak kegiatan (seperti ketika sedang membaca atau sedang menjahit). Tic akan terus meningkat ketika sedang mengalami stress, seperti ketika melakukan pekerjaan dengan tekanan yang tinggi atau ketika sedang ujian.
Perbedaan Diagnostik
Gangguan tic harus dibedakan dari tipe tipe gerakan tidak normal yang lain dengan diikuti kondisi medis secara umum.(contoh; penyakit huntingtons, stroke, sindrom lesch-nihan, penyakit Wilson, sydenham chorea, multiple sclerosis, postviral encephalitis, luka pada kepala) dan dari gerakan-gerakan abnormal yang disebabkan pengaruh langsung dari zat kimia. Dengan menggunakan laporan medis dan cerita dari keluarga, ilmu tentang gerakan, irama dan pengaruh yang merubahnya dapat memberikan masukan untuk menentukan diagnosa yang tepat. tipikal chorea yaitu sederhana, acak, tidak biasa, dan bukanlah merupakan gerakan yang berulang ulang adalah komponen yang tidak dapat dimonitor dan akan meningkat terus ketika individu tersebut menjadi bingung. Gerakan-gerakan distonik bersifat lambat, berlarut-larut, berliku-liku, selang-seling, dengan keadaan memanjang pada tekanan otot. Gerakan athetoid bersifat lambat, tidak beraturan, gerakan menggeliat, paling sering di dalam jari-jari dan jari kaki tetapi sering kali menyertakan leher. Gerakan-gerakan myoclonic bersifat kontraksi otot singkat, sederhana, seperti goncangan yang mungkin mempengaruhi bagian-bagian dari otot-otot atau sekelompok otot. Tidak seperti saraf tak sadar, gerakan-gerakan myoclonic dapat berlanjut selama tidur. Gerakan-gerakan Hemiballis-mic bersifat sebentar-sebentar, kasar, amplitudo yang besar, bergeraknya otot-otot secara unilateral. Kekejangan-kekejangan bersifat gerakan-gerakan stereotypic, yang diperpanjang dan disertai yang sama kelompok otot-otot yang biasanya lebih lambat tetapi kadang-kadang lebih cepat dibanding saraf tak sadar. Hemi-facial kekejangan terdiri dari hentakan-hentakan tidak beraturan, berulang, yang secara sepihak dari otot-otot fasial. Syn-kinesis adalah satu gerakan yang terjadi dengan sendirinya yang adalah searah eksklusif dengan spontan yang spesifik berbuat sesuatu (eg., bergeraknya sudut mulut ketika orang berniat untuk menutup mata).
Ketika tic secara langsung berakibat kepada fisik dengan menggunakan pengobatan, sebuah pengobatan-menarik kesimpulan gangguan gerakan yang tidak dapat ditentukan hendaknya didiagnosa kedalam gangguan tic. Didalam sebagian kasus, pengobatan tertentu (seperti dengan memberikan stimulans) dapat menghilangkan suatu gangguan tic yang akan muncul, dimana penyakit tanpa tambahan diagnosa pengobatan- disimpulkan gangguan itu perlu.
Tic harus dapat dibedakan dari gangguan gerakan yang berulang-ulang dan pengulangan pada gangguan perkembangan pervasive. Perbedaan tic sederhana dengan karakter gerakan yang lebih kompleks pada gerakan yang berulang ulang adalah relative lebih jelas. Perbedaan antara gangguan tic motorik kompleks dengan gerakan yang berulang ulang sangat tipis sekali. Secara umum, gerakan yang berulang ulang terlihat lebih banyak gerakannya, irama, distimulasi sendiri atau sungguh sungguh, dan disengaja sedangkan gangguan tic lebih banyak dilakukan dengan tidak sengaja (walaupun sebagian orang menggambarkan tic sebagai suatu komponen yang dilakukan secara sengaja) dan secara umum menjadi penyakit sementara. Gangguan tic yang lebih compleks akan menjadi sangat sulit membedakannya dengan pengulangan-pengulangan (seperti gangguan obsesif compulsif); membuat perbedaan tersebut menjadi lebih menarik karena gangguan obsesif compulsive biasanya ada pada orang yang mengalami gangguan tic. Kompulsi dilakukan sebagai reaksi terhadap suatu obsesi atau pikiran (contoh mencuci tangan berulang ulang untuk menghilangkan pikiran atau kecemasan terkena penyakit dari kuman yang berbahaya) atau menyampaikan suatu peraturan dan harus dilakukan secara kaku (seperti menyusun sesuatu benda dengan cara yang spesifik). Kekhasan compulsive lebih rumit apabila dibandingkan dengan tic dan mungkin lebih mirip dengan tingkah laku yang normal. padahal compulsion lebih sering, lebih dulu walaupun tidak selalu, dimulai dengan kecemasan yang menetap atau kekhawatiran, tic akan lebih mungkin terjadi lebih dulu menjadi suatu ketegangan fisik yang menetap pada salah satu bagian tubuh (seperti pada otot hidung atau otot bahu atau didalam kerongkongan) dengan itu mengurangi tic. Ketika individu menunjukkan simtom-simtom dari kedua gangguan yaitu gangguan obsesif kompulsif dan ganguan tic, kedua diagnosa itu mungkin bisa dibenarkan. Beberapa gangguan tic baik vocal maupun motorik harus dibedakan dari kekacauan atau tingkah laku katatonik pada skizophrenia.
Gangguan tic dapat dibedakan atas dasar waktu dan variasi dari tic serta usia saat kemunculan. Gangguan tic sementara termasuk tic motorik dan vocal, terakhir sudah terjadi paling sedikit 4 minggu tetapi tidak sampai terjadi secara berturut turut selama 12 bulan. Gangguan tic tourette dan gangguan tic motorik dan vocal kronis masing masingnya sudah terjadi lebih dari 12 bulan, tetapi gangguan tourette membutuhkan gangguan tic motorik ganda dan sedikitnya satu gangguan tic vokal selama masa berjalan. Sering sekali, hasil diagnosa berubah disaat terakhir selama kejadian alami pada gangguan tic. Sebagai contoh; selama bulan pertama, seorang anak didiagnosa mengalami gangguan tic sementara, setelah satu tahun dan gangguan tic itu tidak juga sembuh, diagnosanya mungkin akan berubah menjadi gangguan tic tourette. Gangguan tic yang tidak dapat ditentukan, harusnya lebih tepat didiagnosa pada kasus yang waktu kemunculannnya kurang dari 4 minggu, dan menunjukkan kemunculannya pada usia diatas 18 tahun, dan merupakan kasus yang tidak umum pada seorang individu dengan satu tic motorik dan satu tic vokal.
Gangguan Tic Tourettee
Pedoman diagnostik
Ciri-ciri utama dari gangguan tic tourette adalah multiple motor tic dan satu atau lebih tic vocal (kriteria A). Gangguan bisa saja terjadi secara bersamaan atau dengan waktu yang berbeda selama mengalami penyakit tersebut. Tic itu sering terjadi dalam sehari, terjadi secara berulang ulang dan terus menerus dalam waktu lebih dari satu tahun. Selama periode itu tidak pernah tic berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut (kriteria B). gangguan pertama terjadi sebelum usia 18 tahun, (Kriteria C). Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis) (Kriteria D).
Anatomi lokasi, nomor kriteria, frekuensi, kompleksitas dan kuatnya tic akan selalu berubah sepanjang waktu. Tic motorik sederhana dan kompleks akan mempengaruhi salah satu bagian dari tubuh, termasuk wajah, kepala, tubuh, dan anggota tubuh baik bagian atas maupun bagian bawah. Tic motorik sederhana terjadi dengan cepat, kontraksi yang tidak memiliki arti pada salah satu atau sebagian otot, seperti kedipan mata. Gangguan Tic motorik yang lebih kompleks biasanya termasuk gerakan tangan, melompat, menghentakkan kaki, melipat lutut, berjalan mengikuti jejak, dan berputar putar ketika berjalan. Tic dalam bentuk vokal termasuk bermacam macam kata atau suara seperti bunyi klik, mendengkur, memekik, menghardik, menghirup, mendengus dan batuk batuk. Coprolalia termasuk kedalam tic vokal yang kompleks berkaitan dengan mengucapkan kata kata kotor atau cabul, dimana hal tersebut hanya muncul pada sebagian kecil individu (kurang dari 10%) dan hal tersebut tidak diperlukan untuk mendiagnosa gangguan tic tourette.
Diperkirakan satu sampai dengan setengah orang yang mengalami gangguan ini, simtom pertama yang muncul adalah sebuah tic yang sederhana, dengan meningkatnya frekuensi kedipan mata. Dengan berkurangnya frekuensi, awalnya tic melibatkan bagian bagian lain pada wajah atau tubuh, seperti wajah yang menyeringai, sentakan-sentakan pada kepala, menjulurkan lidah, membaui, melompat, skipping, suara tenggorokan, gagap, atau mengeluarkan suara suara yang tidak bermakna. Kadang kadang gangguan ini muncul dengan multiple simtom terjadi pada waktu yang sama.
Associated features and disorder (ciri-ciri gabungan dan gangguan)
Kebanyakan secara umum simtom-simtom gangguan tourette adalah obsesif compulsive, hiperaktif, kemampuan yang merusak dan impulsive biasanya akan muncul secara bersamaan. Kegelisahan sosial, rasa malu, kesadaran diri dan kemerosotan akhlak serta kesedihan yang sering muncul. Gangguan tic motorik dan vokal yang menetap mungkin disebabkan oleh semakin besarnya kecemasan atau kerusakan, dari tidak ada sampai menjadi kuat. Anak anak yang masih sangat muda sekali khususnya, mungki tidak begitu mencemaskan tentang tic mereka, karena tidak merasakan stress, dan memperlihatkan tidak adanya kerusakan pada area fungsional. Tingginya persentase pada anak anak, remaja, dan orang dewasa dengan gangguan tourette karena tidak adanya usaha mencari bantuan pengobatan untuk mengatasi gangguan tic tersebut. Pada spectrum yang lain, setiap individu dengan gangguan tourette akan mengalami kekacauan, berulang-ulang, semakin kuat dan tic pada kemampuan sosial motorik dan vokal.
Kehidupan sosial, pendidikan, dan jabatan fungsional mungkin akan bisa terganggu karena adanya penolakan dari orang lain atau kecemasan akan mengalami tic pada saat sedang berinteraksi. Gejala tic yang kronis dapat disebabkan karena stress yang kuat sekali dan dapat dengan mudahnya mengisolasi sosial dan merubah kepribadian. Pada sebagian kasus gangguan tic tourette, tic secara langsung mengganggu aktifitas rutin (seperti konvesi, membaca dan menulis).jarang sekali terjadi komplikasi pada gangguan tourettte termasuk luka fisik, seperti seharusnya mengalami kebutaan yang diakibatkan luka pada mata, masalah tulang, masalah kulit dan masalah sambungan pada sistim syaraf. Kuatnya gangguan tic mungkin dapat diteliti dengan administrasi pada sistim sentral stimulasi kecemasan, seperti yang sering digunakan pada treatment ADHD, walaupun sebagian individu dapat mentolerir pengobatan itu tanpa meneliti tic yang mereka alami, atau mungkin sama terdapat penurunan tic. Gangguan Obsesive Compulsive dan ADHD sering sekali ikut muncul pada orang yang mengalami gangguan tourette. Masalah perhatian atau gejala obsesif mungkin mendahului atau mengikuti munculnya tic.gejala obsesif compulsive yang terdapat pada orang yang mengalami gangguan tourette merupakan sub tipe yang spesifik pada gangguan Obsesif Compulsif. Subtype yang terlihat dapat dgolongkan dengan melihat usia pada saat pertama kali munculnya ganguan, jumlahnya lebih besar pria, meningkatnya frekwensi pada beberapa gejala Obsesif Compulsif dan rendahnya respon pada terapi obat dengan memilih serotonin sebagai penghambat penyatuan, tingkah laku distruptif, sangat impulsive, dan ketidak matangan ssecara sosial menjadi ciri ciri yang paling mencolok pada anak anak dan remaja yang mengalami gangguan ADHD. Semua ciri ciri klinis tersebut akan dapat mengganggu perkembangan akademis dan hubungan dengan lingkungan serta dengan mudah menjadi sebauh kekacauan yang disebabkan oleh gangguan tourette.
Budaya yang spesifik dan ciri ciri gender
Gangguan tourette dilaporkan sangat cepat meluas pada berbagai kelompok suku bangsa.walaupun pada seting klinis gangguan tersebut didiagnosa kurang lebih tiga dari lima orang penderita lebih sering pada pria dibandingkan wanita, berbedaan gender itu diharapkan akan menurun menjadi 2:1 pada contoh masyarakat.
Prevalence (penyebaran)
Prevalence dari gangguan tic tourette dihubungakan berdasarkan usia. Lebih banyak pada anak anak (5-30 orang dari 10000 anak) dan pada remaja (1-2 orang dari 10000 remaja).
Course (pola perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu)
Usia pada saat terjadinya gangguan tic tourette bisa terjadi pada usia sekitar 2 tahun, dan biasanya selama masa kanak kanak sampai masa remaja awal, dan dapat ditentukan sebelum berusia 18 tahun. secara rata rata gangguan tic ini terjadi pada usia antara 6-7 tahun. Dan gangguan ini bisa saja terjadi selamanya. Pada sebagian besar kasus, kerasnya , frekwensi, gangguan gangguan dan gejala yang berubah ubah berkurang selama masa remaja dan masa dewasa. Pada kasus yang lain, gangguan gangguan itu betul betul hilang sama sekali.dan biasanya pada masa dewasa awal. Pada sebagian kecil kasus, gejala yang ada tersebut malah menjadi bertambah buruk pada masa dewasa. Penyebab pasti dari course ini tidak dapat diketahui.
Pola hubungan didalam keluarga
Kecenderungan untuk mendapat gangguan tic tourette dan gangguan yang berhubungan dengan itu ditularkan didalam keluarga dan muncul secara genetic. Cara penularan genetik ini, bagaimanapun tidak dapat diketahui. Asal usul dari gangguan ini diperkirakan adalah efek utama dari genetic. Walaupun sebagian penelitian meyakini satu pola dari penularan
Pedoman diagnostic untuk gangguan Tic Tourette 307.23
- Tic motorik multiple dengan satu atau beberapa tic vocal muncul, walaupun tidak harus secara serentak (terjadi secara tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
- Tic sering terjadi dalam satu harinya (biasanya terjadi keduanya) hampir setiap hari atau sebentar-sebentar dengan rentang waktunya lebih dari satu tahun, dan selama waktu itu tic tidak penah berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut.
- Gejala terjadi sebelum usia 18 tahun
- Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)
307.22 Gangguan Tic motorik atau vocal kronik.
Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic motorik atau vocal kronik adalah dengan munculnya salah satu dari tic motorik atau tic vocal, dan tidak terjadi secara bersamaan atau keduanya (kriteria A) perbedaannya dengan gangguan tic tourette adalah kalau gangguan tic tourette harus terjadi kedua jenis tic (motorik dan vocal). Ciri ciri utama lainnya sama dengan gangguan tic tourette (kriteria B,C dan D). diagnostic gangguan tic motorik dan vocal kronis ini tidak bisa ditegakkan kalau ditemukan ciri ciri adanya gangguan tic tourette (kriteria E). karakteristik lain dari gangguan ini secara umum sama dengan karakteristik yang ditemukan pada gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala dan kerusakan fungsionalnya lebih sedikit. Itu menunjukkan bahwa gangguan tic motorik dan vocal kronik serta gangguan tic tourette secara umum saling berhubungan karena keduanya sering muncul pada keluarga yang sama.
Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi “perbedaan diagnosa” untuk gangguan Tic.
Pedoman diagnostic untuk gangguan tic motorik dan vocal kronik 307.22
- Satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
- Tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
- Dialami sebelum berumur 18 tahun
- Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)
- Kriteria tidak ditemukan pda gangguan tourette
Gangguan Tic sementara
Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic sementara adalah muncul pada satu atau sekelompok tic motorik atau tic vocal (kriteria A). tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut (kriteria B). ciri ciri utama lainnya (kriteria C dan D) sama dengan gangguan Tic tourette. Gangguan tic sementara ini tidak dapat didiagnostik kalau saja ditemukan gangguan Tic Tourette atau gangguan tic motorik atau vocal kronis. (kriteria E). karakter gangguan yang lainnya sama dengan gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala dan kerusakan fungsionalnya lebih sedikit.
Menentukan
Gangguan tic sementara dapat ditunjukkan dengan menentukan satu peristiwa atau kekambuhan.
Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi “perbedaan diagnosa” untuk gangguan Tic.
Pedoman diagnostik untuk ganguan Tic sementara (307.21)
- satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
- tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
- Dialami sebelum berumur 18 tahun
- Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)
- Kriterianya tidak ditemukan pada gangguan Tourette atau gangguan tic motorik dan vocal kronis.
Gangguan Tic yang tidak dapat ditentukan
Dapat dikategorikan kepada gangguan yang dapat dikatakan sebagai gangguan tic tetapi tidak bisa ditemukan pada ciri ciri yang spesifik dari gangguan Tic. Sebagai contoh termasuk gangguan tic setelah lebih dari 4 minggu atau tic dengan awalnya terjadi diatas 18 tahun.