Kamis, 28 Mei 2009

Mendongeng


Assalaamu'alaikum wr.wb.

Pernahkah Anda merasa nggak 'nyambung' dengan anak?
Kalau pernah, ternyata wajar lho, karena katanya nih... pola pikir, pengalaman, dan cara pandang anak sangat berbeda dengan orang dewasa, makanya kita sering merasa kesulitan masuk ke dunia mereka.

Anak-anak mempunyai daya imajinasi dan daya kreatif yang sangat tinggi. Menurut sebagian ahli, imajinasi dan kreativitas anak mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia lima tahun. Sementara kita orang dewasa telah mengalami penurunan pada kedua hal tersebut, makanya dunia kita 'nggak nyambung', sehingga komunikasi pun kadang sulit.

Tapi ada satu cara agar komunikasi kita dengan mereka efektif meski dunianya berbeda, yaitu dengan... mendongeng...! Mengapa...?
Karena dongeng memiliki unsur imajinasi dan kreativitas yang tinggi... Hal ini sesuai dengan sifat anak-anak yang selalu ingin berekspresi. Imajinasi dan kreativitas mereka tersalurkan melalui dongeng. Sehingga saat kita mendongeng saat itulah dunia kita dengan mereka nyambung :-)....

Manfaat lain lagi dari mendongeng adalah melatih daya konsentrasi anak, waktu mendengarkan dongeng anak-anak melatih kemampuan mereka memusatkan perhatian beberapa waktu terhadap obyek tertentu. Ini umumnya terjadi pada usia tiga atau empat tahun. Saat usia tersebut mereka masih sulit memperhatikan dan mengontrol emosi.

Ada kalanya anak menyela pembicaraan, sering bertanya, dan tidak sabar menunggu puncak cerita. Ketidaksabaran tersebut antara lain disebabkan saat mendengar cerita mereka sibuk berimajinasi.

Dongeng juga adalah cara belajar yang menyenangkan lho...
Dongeng itu sesuatu yang manusiawi, karena... dongeng menggunakan mata, pendengaran, gerak dan hati juga ikut merasakan. Mendongeng berarti menghargai indra-indra pendengarnya.

Kalau indra-indranya dihargai, pesan-pesan akan mudah masuk. Apalagi dengan cara-cara yang menyenangkan, yaitu cara bercerita yang sesuai dengan kebutuhan indranya. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhannya, pesan-pesan itu juga tidak akan masuk...

Cerita yang menyenangkan tidak harus cerita yang lucu, cerita yang sedih pun bisa jadi menyenangkan. Menyenangkan tidak harus dengan tertawa, sesuatu yang nyambung dan bermanfaat bisa jadi menyenangkan dan menenteramkan....

Nah, sebagian orang tua yang sibuk sering kali merasa tidak sempat mendongeng. Bayangkan saja, sudah capek ngantor seharian, terjebak macet pula, sampai rumah sudah nggak ada tenaga.
Waktu anak menyerbu dengan girang, kita sibuk menghalau,"Sana dulu yaa... Papa/Mama lagi capek mau istirahat dulu...!" Padahal si anak sudah menunggu-nunggu kita seharian nih....

Kata Kak Andi Yudha, penulis buku "Cara Pintar Mendongeng", anak-anak itu berhak mendapat hadiah dari kita, salah satu hadiahnya bisa berupa....dongeng...! Menurut beliau dalam bukunya, ternyata mendongeng itu nggak harus lama. Anak tidak pernah menuntut dongeng yang panjang atau sempurna ala orang dewasa. Asal mereka tahu orang tuanya mau berbagi, sambil lalu pun, sudah cukup bagi mereka. Yang terpenting, bagaimana kita memberikan apa yang kita rasakan dan anggap penting dengan sungguh-sungguh.

Dengan kesadaran itu, biasanya akan lahir pencerita yang khas. Anak akan selalu menanti dan berkata,"Aku mau dengan cerita Papa," karena baginya ayahnya adalah segalanya, panutan, dan harapan yang dapat dipercaya.

Dongeng yang kita ceritakan kepada anak ketika mereka masih kecil akan sangat bermanfaat ketika dia mulai beranjak besar. Cerita yang pernah didengar akan terekam dalam otak mereka. Itu yang dinamakan proses pendidikan. Jadi, tingkah laku mereka tidak langsung berubah, tetapi mengendap dalam alam pikiran sehingga ketika ada peristiwa yang mirip-mirip dengan cerita, ingatan tentang hal itu akan keluar. Itu yang membuat orang banyak info dalam hidupnya, karena banyak cerita....

Jadi Mama-Papa, Ayah-Ibu, meski capek, mendongeng yaa..... lima meniiiit aja...

Begitulah beberapa poin penting dari Kak Andi Yudha A, pakar kreativitas, praktisi pembukuan, host acara Santri Zone di Spacetoon, dalam bukunya "Cara Pintar Mendongeng".

Jadi....
Sudahkah kita mendongeng hari ini?........

Wassalam,..

Minggu, 24 Mei 2009

I N D I G O


Apakah anak anda termasuk “anak indigo?”

Beberapa tahun belakangan ini berita tentang “anak indigo” cukup banyak diulas di media, walaupun belum ada yang meneliti berapa sebetulnya jumlah anak indigo di Indonesia. Hanya dipastikan, persentase jumlahnya masih sangat sedikit, kira-kira 10.000 : 1. Psikolog Elly Risman, yang dikutip oleh Pikiran Rakyat, menjelaskan bahwa kecilnya angka anak indigo yang diketahui, disebabkan sikap orang tua yang belum memiliki kesadaran memeriksakan anak ke psikolog. “Mungkin ini yang menyebabkan tidak adanya data yang valid mengenai jumlah anak indigo” katanya. Mengapa kita perlu memahami tentang “anak indigo” ini? Karena ada kemungkinan bahwa anak anda adalah seorang indigo, bahkan bisa pula seluruh anak yang anda lahirkan adalah seorang indigo.

Apa yang dimaksud dengan “anak indigo?”
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Secara harfiah, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu, yang kerap pula disebut nila.
Wendy Chapman, dalam tulisan Rossini, menjelaskan bahwa anak indigo adalah anak-anak yang umumnya tidak mudah diatur oleh kekuasaan, tidak mudah berkompromi, emosional dan beberapa diantaranya memiliki tubuh rentan, sangat berbakat atau berkemampuan akademis baik, dan mempunyai kemampuan metafisis. Sering dianggap anak ADD, walaupun mudah bersikap empati dan iba terhadap orang lain, atau terlihat sangat dingin dan tak berperasaan, dan memiliki kebijakan melebihi usianya. Apakah hal-hal tersebut seperti anda sendiri atau anak anda?

Kapan istilah “anak indigo” ditemukan?
Istilah anak indigo diketemukan oleh Nancy Ann Torp, seorang konselor, pada tahun 1970 an. Dia meneliti warna aura manusia dan menghubungkannya dengan kepribadian. Mereka yang memiliki aura nila atau indigo ini ternyata anak-anak yang dianugerahi kelebihan, khususnya kemampuan indera keenam.
Menurut Ustaz KH Abid Marzuki Lc., yang dikutip Pikiran Rakyat, dalam diskusi di The 6th Ramadhan Informal Study on Education Psychology, yang diadakan di Islamic Center, Bekasi, menyatakan bahwa “anak-anak indigo memiliki kesadaran lebih tinggi daripada kebanyakan orang mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka sehingga memerlukan perlakuan khusus. Tapi sayang, banyak masyarakat belum tahu bagaimana mengelola dan memperlakukan kelebihan anak indigo. Akibatnya kemampuan indera keenam anak indigo sering disalah gunakan dengan menggiring anak menjadi paranormal. Padahal kelebihan yang diberikan Allah kepada anak indigo, adalah karomah dan maunah, ” ujar alumnus Universitas Malaysia ini.

Apakah anak anda indigo?
Untuk mengetahui apakah anak anda atau anda sendiri indigo, jawablah pertanyaan berikut: 1) Apakah anak anda sering bersikap seperti bangsawan? , 2) Apakah anak anda memiliki perasaan pantas diterima?, 3) Apakah anak anda mempunyai perasaan bahwa dirinya dapat dimengerti? , 4) Apakah anak anda sulit menghadapi disiplin dan kekuasaan? , 5) Apakah anak anda menolak untuk mengerjakan hal-hal pasti yang diminta untuk dikerjakan? , 6) Apakah kegiatan antri tak disukai anak anda?,7) Apakah anak anda tidak menyukai sistem yang berorientasi ritual/mekanikal dan sedikit memerlukan kreatifitas? ,8) Apakah anak anda sering dapat mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, baik di rumah atau di sekolah? , 9) Apakah anak anda tidak mudah kompromi? , 10) Apakah anak anda tidak merespon/takut pada ancaman? , 11) Apakah anak anda mudah bosan terhadap pekerjaan yang ditugaskan , 12) Apakah anak anda terlihat mempunyai gejala ADD? , 13) Apakah anak anda kreatif? , 14) Apakah anak anda terlihat mempunyai intuisi yang tajam? , 15) Apakah anak anda mempunyai sikap empati yang menonjol terhadap orang lain? , 16)Apakah anak anda mempunyai pemikiran yang abstract? , 17) Apakah anak anda cerdas? , 18) Apakah anak anda sangat berbakat (yang diidentifikasi sebagai karunia)? , 19)Apakah anak anda terlihat sebagai pengkhayal? , 20) Apakah mata anak anda terlihat memancarkan mata orang dewasa, bijak dan dalam? . 21) Apakah anak anda mempunyai kecerdasan spiritual?
Jika anda mempunyai 10 jawaban “Ya”, maka anak anda kemungkinan adalah indigo. Jika jawaban “Ya” lebih dari 15, maka anak anda dipastikan sebagai anak indigo.
Indigo memang berbeda, tapi bukan “tidak normal”
Menurut psikiater Tubagus Erwin Kusuma, dalam lipuatn6.com, fisik anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang condong lebih dewasa. Anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat cerdas, dan memiliki indera keenam yang sangat tajam. Anak indigo pada umumnya tidak menginginkan diperlakukan sebagai anak-anak. Tidak jarang mereka sering memberi nasehat pada orangtua masing-masing.
Tubagus menambahkan, indigo bukanlah penyakit atau kelainan jiwa. Kendati demikian, ada yang menganggap fenomena indigo sebagai kelainan jiwa. Akibatnya penanganannya seringkali salah, yang akan berdampak pada penderitaan sang anak. “Kalau bisa, konsultasi untuk menghadapi anak-anak indigo,” Tubagus menambahkan.
Pernyataan Tubagus diamini Rossini, indigo dewasa yang sekaligus pembimbing anak-anak indigo. “Ketika di masa anak-anak pemahaman spiritual sudah matang tapi belum diikuti penalaran”, kata Rossini. Menurut Rossini, tugas orangtua dewasa untuk membimbing anak-anak itu agar penalaran dan spiritualnya seimbang.

Tips untuk mendidik anak indigo.
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
  1. Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Jika anda tidak menunjukkan penghargaan kepada mereka, mereka juga akan demikian, walaupun anda mempunyai otoritas atau kekuasaan.
  2. Dengarkan pendapat mereka. Mereka perlu tahu bahwa anda peduli dan mengenali sistem nilai mereka.
  3. Kembangkan kemampuan mereka. Beri mereka pilihan, seperti misalnya tipe produk yang akan dipelajari, apa perintah untuk pekerjaan yang harus dilakukan, pilihan antara dua kegiatan. Memiliki suara yang didengar membuat rasa yang berbeda atas penghargaan diri, biasanya akan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pilihan yang sudah mereka buat dan konsekuensinya akan memperbaiki sikap mereka terhadap anda dan terhadap pendidikan.
  4. Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. Anak indigo tidak akan peduli terhadap hal-hal yang dimaksudkan untuk mengontrol mereka. Merka akan peduli terhadap perlakuan yang bersifat adil dan baik.
  5. Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. Jika mereka frustasi, misalnya pekerjaan sekolah, sehingga mereka merasa sendiri di dunia, bantulah mendorong mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk merubahnya. Seperti menulis surat, karya tulis, puisi, membuat poster, T shirt, mengorganisasi kelompok diskusi.
  6. Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. Dorong mereka untuk kreatif dan berani mengekspresikan kepribadian merka yang unik.
  7. Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. Bantu mereka membuat keseimbangan menggunakan aromaterapi, ijinkan mereka minum air putih di kelas, bersikap tenang, atau latihan visualisasi.
  8. Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. Indigo dilahirkan untuk menjadi sumber kedamaian. Dorong mereka untuk melatihnya. Hal ini akan membangun komunikasi dan welas asih. Jadilah pembimbingnya dalam hal ini.
  9. Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Mengapa ada aturan, mengapa mereka perlu untuk mengerjakan pekerjaan rumah/sekolah. Mengapa dunia seperti ini? Jika anda tidak mempunyai jawabannya, pahami rasa frustasi mereka dan tunjukkan sikap empati.
  10. Kurangi obat-obatan untuk ADD. Indigo bukan ADD, tapi indigo secara alamiah memberikan perhatian pada sesuatu secara selektif. Jika mereka dapat fokus pada sesuatu yang mereka pilih untuk jangka waktu yang lama,kemungkinan anak ini indigo, bukan ADD. Walaupun nampaknya ada masalah pada perhatian, carilah alternatif terapi, bukan dengan Ritalin, jangan menekan kreatifitas alamiah dan kepemimpinan indigo, tetapi bantulah untuk mengorganisir.
Sebagai orangtua, anda juga harus membuat anak indigo disiplin, dan membuat mereka belajar tentang perilaku yang bisa diterima atau tidak. Dan belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima. Bersikaplah adil, dan berikan batas toleransi yang pantas. Katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin.
Indigo juga eksploratif dan banyak energi. Akan sangat menolong jika orangtua membantu menyalurkan energi pada sesuatu yang menyenangkan, produktif dan tidak berbahaya.
Apakah anak-anak indigo bisa menjadi orang yang sukses? Pengalaman membuktikan, bahwa banyak anak indigo yang jika penanganannya benar, menjadi orang yang sukses, bisa lulus dari universitas, ada yang menjadi psikolog, psikiater, bahkan pemusik andal. Jadi, coba teliti apakah di keluarga ada yang indigo? Jangan kawatir, jika anda memahami mereka serta dapat mengelola dengan baik, maka anak indigo adalah anak yang menyenangkan, dan tingkat kesuksesan nya di masyarakat tinggi.

Sabtu, 23 Mei 2009

SENYUM (PSIKOLOGI POSITIF)

Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, “Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia” menceritakan:
“Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”
Ia melanjutkan, “Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, “Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- terhadap saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah.”
Kegembiraan meluap ketika Carnegie menambahkan, “Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, akan tetapi membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya.”

A. Pengertian Senyum.
Menurut definisi ilmiah, senyum adalah* "ekspresi wajah yang dibentuk oleh tarikan otot terutama pada otot-otot di kedua ujung mulut". Senyum adalah ekspresi wajah secara keseluruhan. Itu sebabnya tatapan mata juga bisa mengindikasikan sebuah senyuman, dan bahkan cara menegakkan wajah juga bisa berarti senyuman.
Tersenyum adalah perilaku yang sangat menyenangkan. Dalam senyuman, terpancar perasaan dan perilaku positif, keramahan, kegembiraan, kesopanan, dan rasa hormat. Senyum tidak hanya menentukan ekspresi wajah, melainkan juga membuat otak memprodusir hormon endorphin. Hormon ini menurut ilmu medis, memiliki khasiat yang bisa mengurangi rasa sakit secara fisik dan secara psikis. Itu sebabnya ada ungkapan "senyum itu sehat". Begitu pula, otot yang berkontraksi saat kita tersenyum, jauh lebih sedikit dari pada otot yang berkontraksi saat kita marah.
Menurut Koentjoro (2008), untuk membantu menciptakan relasi sosial positif, seseorang perlu memiliki beberapa kemampuan utama. Kemampuan itu yakni senyum, mau mendengarkan, kemampuan berempati, peka, peduli, pandai memilih kata bijak, dan action. Meskipun hal itu terkesan mudah, kenyataannya tidak mudah dilakukan. "Senyum adalah simbol penerimaan. Banyak orang yang sudah merasa tersenyum tetapi sebenarnya belum," ujarnya. Psikolog Tika Bisono (2005) memaparkan, senyum termasuk proses penting, bagaimana seseorang itu mampu menerima kehidupannya. Berawal dari senyum semua hal akan terasa lebih ringan. Sebab senyum dapat menstimuli seseorang berpikiran positif dan menghadirkan sikap yang lebih tulus dalam mengerjakan sesuatu. Kemampuan tersenyum itu juga terkait dengan kadar kematangan seseorang dalam menyikapi problema kehidupan. Ketidakmampuan seseorang menerima keadaan dan selalu berpikir negatif merupakan faktor penyebab susah tersenyum. Maka lahirlah pepatah, "jangan marah nanti cepat tua".

B. Mengapa seseorang harus tersenyum?
Senyuman memiliki kekuatan luar biasa. Senyuman dapat membuat kita melihat dunia lebih indah. Senyum tulus dapat mencairkan hubungan yang beku, memberi semangat pada orang yang putus asa, membuat cerah suasana muram, obat penenang jiwa yang resah. Tersenyum bisa menjadi pembangkit semangat.
Tersenyum juga membuat diri menjadi lebih siap menyelesaikan masalah. Karena dengan tersenyum, akan timbul energi positif untuk mampu melihat setiap permasalahan dengan lebih jernih. Membuka sebanyak mungkin peluang penyelesaian masalah. Senyum adalah sebuah ekspresi universal yang dikenali oleh seluruh budaya di dunia dengan persepsi yang sama. Senyum adalah alat transaksi yang paling bernilai di muka bumi.
Penelitian Patterson dan Tubbs (2005) yang berjudul Throught a Glass darkly: Effect of Smilling and Visibility on Recognition and avoidance in Passing Encounter mencoba menyajikan bagaimana dampak senyum dan pandangan mampu mempengaruhi orang lain yang tidak dikenal. Peneliti melakukan berbagai eksperimen yang bertujuan melihat apakah ada perbedaan antara senyum yang dilakukan oleh seseorang di antara pejalan kaki di sebuah universitas. Peneliti menggunakan kaca mata hitam sebagai alat eksperimennya dan membandingkan efeknya antara laki-laki dan perempuan.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pejalan kaki lebih banyak merespon perempuan yang tersenyum kepadanya daripada laki-laki. Laki-laki yang menggunakan kaca mata hitam justru dianggap mengancam atau berbahaya ketika menggunakan kacamata hitam sehingga orang lain justru menghindar. Namun dampak yang lebih baik ketika eksperimenter baik laki-laki maupun permpuan tersenyum kepada pejalan kaki yang lain sambil memandang sepintas, maka hal tersebut dianggap sebagai senyuman yang hangat. Senyum dengan memandang seseorang mampu membuka hubungan yang baik bagi orang yang baru dikenal.

Gambar Otot Zygomatic Selain itu dalam sebuah blog yang membuka polling mengenai “Mengapa seseorang harus tersenyum” menyebutkan bahwa:
  1. Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yg byk tersenyum memiliki daya tarik. Orang yg suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.Orang yg selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg byk tersenyum memiliki banyak teman.
  2. Senyum mengubah perasaan. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik ketika seseorang merasa sedih..Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
  3. Senyum menular. Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitarny pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.
  4. Senyum menghilangkan stres. Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres, ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.
  5. Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.
  6. Senyum menurunkan tekanan darah.
  7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.
  8. Senyum membuat awet muda. Senyuman menggerakkan banyak otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift.
  9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses. Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal, dan bisa diandalkan.
  10. Senyum membuat orang berpikir positif. Ketika tersenyum, tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik". Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.
(http://www.lautanindonesia.com/blog/goodsunday/blog/7232/10-arti-senyum

C. Senyum dan Otot Zygomatic
Menurut seorang pakar psikologi dari Universiti Michigan di Ann Arbor, R.B.Zajonc, memang terdapat unsur psikologi yang dapat dihubung-kaitkan antara meluahkan perasaan gembira dengan sifat mental yang positif. Secara saintifiknya, darah akan mengalir kebahagian otak dan muka melalui saluran darah yang sama iaitu, arteri karotid. Apabila seseorang itu senyum atau mengerut dahi, otot muka yang melintasi bahagian tulang rahang akan menjadi tegang dan ia akan menyebabkan darah lebih banyak masuk ke bahagian muka. Melalui proses ini, perubahan berlaku terhadap kadar darah yang dibekalkan melalui arteri karotid iaitu saluran utama menuju ke otak. Keadaan ini boleh melegakan mood seseorang.

Teori ini juga menjelaskan keadaan seseorang menjadi merah mukanya. Keadaan ini sebenarnya satu tindak balas yang tidak sengaja. Orang yang menjadi merah mukanya sebenarnya ingin lari daripada apa yang dialaminya. Contohnya, perasaan malu. Ini terjadi apabila perjalanan darah yang dipacu oleh sistem hormon adarienalin dalam badan telah dialih dari otak ke saluran darah dibahagian muka hingga menyebabkan muka seseorang itu menjadi merah. Air muka yang muram menyebabkan seseorang merasa lebih tertekan manakala air muka yang ceria membantu menambahkan semangat. Namun begitu, keberkesanan dan kejayaan teori ini tidak dapat dijamin sepenuhnya kerana senyum itu kadang-kadang dibuat-buat atau disengajakan bagi melindungi perasaan marah atau kecewa.

D. Senyum dalam Islam
Senyum, merupakan perbuatan yang sangat dicintai oleh rasulallah, bahkan rasulallah adalah terkenal sebagai orang yang sangat ramah dan selalu membuka hubungan atau interaksi sosialnya dengan yang lain.
Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.
Senyum efektifit dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia. Senyuman adalah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih. Itulah senyuman yang direkam Al Qur’an tentang kisah Nabi Sulaiman as, ketika Ia berkata kepada seekor semut,
“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. An Naml:19
Senyuman senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun. Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”
Suatu ketika Muhammad saw didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.” Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat dan tidak ikut serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengarkan alasan mereka.
Suatu ketika Muhammad melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka. Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci ini, sampai akhir detik-detik hayat beli Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya.
Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu “menyihir” hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan, beliau bersabda,
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.
Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah (pendekatan diri kepada Allah swt) lewat senyuman, dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun. Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.
Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika hendak meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar. Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri. Bermuka masam berarti mengharamkan menikmati dunia ini. Dan bagi siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan senang dan gembira. (Tofa, 2008)