Minggu, 24 Juli 2011

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

 Gangguan perkembangan pervasif ditandai dengan adanya kerusakan atau penurunan yang berat pada beberapa area perkembangan : kemampuan interaksi sosial timbal balik, kemampuan komunikasi atau pola perilaku, ketertarikan dan aktivitas yang berulang dan stereotipik.
 Pelemahan secara kualitatif secara jelas yang berkaitan dengan level perkembangannya atau usia mentalnya.
 Gangguan ini mencakup gangguan Autis, gangguan Rett, gangguan disintegratif pada masa anak-anak, gangguan Asperger, dan gangguan pervasif yang tidak ditentukan.
 Gangguan ini biasanya dialami pada tahap awal kehidupan dan seringkali berasosiasi dengan retardasi mental, dimana, jika nampak, diberi kode pada Axis II.
 Gangguan perkembangan pervasif kadang-kadang diamati dengan kelompok kondisi medis umum yang lain yang berbeda (contoh, keabnormalan kromosom, infeksi sejak lahir, abnormalitas pada susunan syaraf pusat. Jika kondisi-kondisi ini nampak, maka dicatat dalam Axis III.
 Meskipun terminologi seperti "psikosis" dan "skizofrenia pada masa anak-anak" digunakan untuk mengacu pada individu dengan kondisi-kondisi ini, ada bukti yang pantas dipertimbangkan untuk menyatakan bahwa gangguan perkembangan pervasif itu berbeda dengan skizofrenia (namun, individu dengan gangguan perkembangan pervasif dapat berkembang menjadi skizofrenia).

Goods luck

Jumat, 08 Juli 2011

KASUS PSIKOPAT

Tokoh cerita :
1.      Edwin
2.      Dence
3.      Ricky
4.      Alfonns
5.      Rere
6.      Amel
7.      Mitha
8.      Rosma
9.      Orang Misterius (Mr.X)
10.  Mantan penghuni villa
11.  Warga

Sinopsis
Pada suatu malam, di sebuah villa yang bernama “Hello”, yang terletak di sebuah daerah terpencil, terjadi pembantaian dan pembunuhan terhadap sebuah keluarga. Pelaku pembantaian dan pembunuhan ini adalah orang misterius (Mr.X) yang menggunakan topeng saat beraksi. Tidak diketahui dengan pasti apa motif yang melatarbelakangi perbuatannya. Korban dari peristiwa ini adalah seorang ibu dan anak laki-lakinya. Sebelum dibunuh mereka dibantai terlebih dulu dengan senjata tajam (pisau, pisau tusuk dengan 3 ujung). Sementara sang ayah hanya bisa menangis dan berteriak melihat kejadian ini. Ia tak bisa melawan Mr.X. sejak peristiwa tragis itu, villa Helllo tidak lagi dihuni.

10 tahun kemudian…………………….
Sekelompok anak muda (Edwin, dence, Ricky, Alfons, Rere, Amel, Mitha, dan Rosma) merencanakan liburan keluar kota. Dipilihlah oleh mereka sebuah villa di daerah terpencil, yang merupakan villa dari keluarga Rosma. Villa itu bernama “Hello”.
Perjalanan jauh yang cukup melelahkan melewati jalan yang jelek, jembatan kayu, dan persawahan. Di tengah perjalanan mereka berhenti disebuah warung kecil untuk istirahat. Di warung tersebut ada dua orang laki-laki yang mengamati kedatangan mereka, yang satu hanya mencermati pembicaraan mereka tanpa kata-kata dan yang seorang lagi mengalami gangguan jiwa. Di saat istirahat ini Alfons yang menaruh perhatian kepada Mitha mulai mengadakan pendekatan. Rosma yang mengetahui hal itu merasa tidak suka.
Sampai di villa , mereka mendapati rumah yang tidak lagi terawat, berantakan, kotor, dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan sebelumnya. Merekapun mulai membersihkan villa itu. Seseorang mulai mengintai keberadaan mereka, namun tak satupun dari mereka yang menyadari kedatangannya.
Malam harinya saat mereka di tepi danau, seseorang kembali mengawasi mereka, ia adalah Mr.X. Edwin dan Amel pergi berdua memisahkan diri dari teman-temannya. Mr.X mengikuti mereka. Tiba-tiba Mr.X berada dibelakang mereka, dan mencoba membunuh Edwin dan Amel. Edwin terbunuh sementara Amel terluka parah.
Saat semua tertidur, tiba-tiba Mitha menjerit histeris, ketakutan, nafasnya terengah-engah. Mitha mengalami mimpi buruk. Dalam kondisi tersadar Mitha seperti mendengar sesuatu, ia yakin bahwa itu adalah suara Amel. Mitha dan Rere berlari menuju pintu depan dan mendapati Amel dalam keadaan terluka parah. Mereka panik dan bingung. Keributan  ini membuat seluruh penghuni villa (teman-temannya) bangun. Mereka semua terlihat panik, berteriak histeris saat melihat kondisi Amel yang sangat parah. Suasana bertambah panik saat mereka tak mendapati Edwin bersama Amel. Ricky dan Alfons keluar mencari Edwin, namun pencarian ini tak membuahkan hasil, mereka hanya menemukan baju berlumuran darah. Mereka kembali ke villa.
Saat tersadar Amel menjerit histeris mengingat peristiwa pembunuhan terhadap Edwin. Pencarian kembali dilakukan oleh Ricky, Mitha dan Rosma. Di tengah hutan mereka bertemu dengan Mr.X. Terjadi perkelahian antara Ricky dan Mr.X. Ricky terjatuh ke dalam jurang. Mitha melawan namun tak berhasil. Mitha dan Rosma berlari, dikejar-kejar Mr.X.
Saat kembali ke villa, Rere terkejut karena tak melihat Ricky bersama Mitha dan Rosma. Rere menjerit histeris dan shock kehilangan orang yang dicintainya. Beberapa saat kemudian keadaan mulai tenang, namun Mr.X masih mengintai mereka dari luar.
Alfons dan Mitha duduk berdua sambil menceritakan kondisi Rere yang sangat terpukul karena kehilangan Ricky (lelaki pertama yang dicintainya). Rere pernah mengalami trauma dengan laki-laki karena ayahnya pernah selingkuh. Pembicaraan pun berlanjut pada pribadi mereka berdua. Rosma mendengar pembicaraan mereka dari balik sekat (dinding) bambu. Rosma merasa tidak suka melihat Alfons dan Mitha berduaan dan terlihat akrab.
Mr.X memasuki villa itu, Rosma adalah orang pertama yang melihat kedatangannya. Namun, sejak saat itu pula Rosma menghilang. Rere dan Dence menjerit histeris saat melihat Amel yang tidur disamping mereka telah terbunuh. Kepanikan kembali terjadi.
Alfons, Mitha, Rere dan Dence berlari ke hutan mencari Rosma. Langkah mereka diikuti oleh Mr.X. Di tengah hutan, dence yang penakut terpisah dari teman-temannya. Saat Dence sendirian, Mr.X mendekatinya dan membunuhnya dengan cara yang sadis.
Alfons, Mitha, dan Rere masuk ke dalam sebuah gubug. Dalam gubug itu mereka melihat banyak sekali senjata. Rere terkejut saat melihat Mr.X sudah berada di depannya. Rere berlari menuju hutan. Mr. X mengejarnya serta berusaha membunuh Rere. Rere terjatuh dalam lubang, Mr.X meninggalkannya dan kembali mengejar Alfons dan Mitha. Terjadi perkelahian antara Alfons dan Mr. X, namun Alfons kehilangan jejak Mr.X. Saat Alfons mengejar Mr.X, ternyata Mr.X menemui Mitha dan berusaha membunuhnya. Mitha berlari kembali ke villa. Mr.X terus mengejar Mitha, Mitha sangat ketakutan dan bingung mencari tempat sembunyi.
Saat Mr.X berusaha membunuh Mitha, tiba-tiba seseorang melepaskan tembakan ke arah Mr.X. Mr.X berlari dalam keadaan terluka. Orang yang melepaskan tembakan tersebut ternyata adalah mantan penghuni villa yang 10 tahun yang lalu keluarganya dibunuh oleh Mr.X.
Mr.X berlari ke dalam gua. Di sanalah ia tinggal. Di dalam gua tersebut ia tinggal seorang diri. Di gua itu terdapat beberapa senjata dan potongan-potongan koran yang memuat berita pembunuhan. Mr.X duduk memegangi kepala sambil diterangi oleh lampu minyak. Ia teringat kembali pada peristiwa-peristiwa pembunuhan yang pernah dilakukannya sejak 10 tahun lalu hingga saat ini. Ia juga mengingat ibunya yang terbunuh dan kehilangan bola matanya. Saat itu ia masih kecil. Setiap melakukan pembunuhan ia berusaha mengambil bola mata dari korbannya untuk dipasangkan pada sebuah boneka wanita berkerudung yang ia anggap ibunya. Tapi tidak pernah ada yang membuatnya puas, sehingga ia bernaluri untuk selalu membunuh.
Mitha dan mantan penghuni villa mengikuti Mr.X sampai ke gua. Terjadi perkelahian antara Mr.X dan orang itu. Tiba-tiba dari belakang seseorang melepaskan tembakan ke arah mantan penghuni villa, ia pun terbunuh. Ternyata yang menembak adalah Rosma. Rosma mengatakan pada Mr.X bahwa ia sudah lelah mengikuti kemauannya. Rosma ternyata adalah anak dari Mr.X. Mitha terkejut saat tahu bahwa rosma yang merencanakan pembunuhan teman-temannya.
Mitha berlari sampai di tepi sebuah jurang, Rosma mengejarnya. Rosma berusaha mendekati Mitha, tapi Mitha selalu menjauh. Rosma mengatakan bahwa ia mencintai Mitha dan meyakinkan Mitha bahwa ia akan bahagia hidup bersamanya. Alfons datang membantu Mitha. Mereka berkelahi dan Rosma jatuh ke jurang. Di akhir cerita Mitha bertemu dengan Alfons, ricky dan Rere yang ternyata masih hidup karena ditolong oleh seorang warga yang mengalami gangguan jiwa.



Symptom-symptom yang muncul :
1.      Mr. X
v  Selalu dibayangi oleh masa lalu
v  Agresif
v  Keinginan untuk selalu membunuh
v  Menarik diri dari lingkungan
v  Penampilan aneh (bertopeng, memakai jas, dan selalu membawa senjata tajam)
v  Sadis
v  Sikap bermusuhan
v  Gangguan berlangsung lama (>10 tahun)
v  Tidak memiliki perasaan bersalah
v  Mengabaikan norma/aturan
v  Tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya

2.      Rosma
v  Ketertarikan pada jenis kelamin yang sama
v  Merasa cemburu bila orang yang dicintainya bersama laki-laki
v  Ekspresi emosi dibuat-buat (bersandiwara)
v  Sikap bermusuhan
v  Agresif
v  Sadis


Analisis
Berdasarkan symptom-symptom yang muncul dapat disimpulkan bahwa Mr.X mengalami gangguan kepribadian anti sosial (psikopat). Hal ini dapat dilihat dari perilakunya yaitu :
a.     Agresif : terlihat dari tindakan-tindakan kekerasan
b.  Keinginan untuk selalu membunuh : tidak pernah puas dengan apa yang telah dilakukannya, sehingga melakukan berulang-ulang.
c.   Menarik diri dari lingkungan : tinggal sendirian di dalam gua, tidak melakukan kontak sosial dengan orang lain
d.     Sadis : selalu mengawali pembunuhan dengan pembantaian dan mengambil bola matanya di akhir aksinya.
e.     Sikap bermusuhan : menganggap semua orang adalah musuhnya
f.       Tidak memiliki perasaan bersalah : melakukan pembunuhan secara terus menerus, tidak pernah menyesal
g. Mengabaikan norma/aturan : tidak mempedulikan aturan-aturan hukum yang berlawanan dengan tindakannya.
h. Tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya : selalu meninggalkan korbanya begitu saja tanpa ada tanggung jawab moral. 

Dikatakan gangguan kepribadian karena gangguan sudah berlangsung lama dan berawal dari pengalaman masa kecil yaitu ketika Mr.X melihat ibunya terbunuh dengan bola mata terlepas. Pengalamannya di masa kecil ini memicu Mr.X melakukan tindakan-tindakan agresif. Dalam melakukan tindakan-tindakan agresinya Mr.X tidak hanya sendiri, ia memperalat anaknya (Rosma) untuk mendapatkan target korban.

Berdasarkan PPDGJ-III yang dimaksud dengan kepribadian anti sosial (psikopat) adalah suatu gangguan yang ditandai oleh :
  1. Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain
  2. Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus menerus (persistent), serta tidak peduli norma, peraturan, dan kewajiban sosial.
  3. Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya.
  4. Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan.
  5. Tidak mampu mengalami rasa bersalah dan menarik manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman.
  6. Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Symptom-symptom yang muncul pada Mr.X bila dicocokkan dengan kriteria yang terdapat pada PPDGJ-III, telah memenuhi syarat untuk didiagnosis mengalami ganggguan kepribadian anti sosial (psikopat).

Sementara itu Rosma anaknya juga mengalami gangguan yang sama dengan ayahnya. Namun, gangguan yang dialami Rosma diperoleh dari proses belajar dari ayahnya, saat diperalat oleh ayahnya untuk mencari target korban. Rosma sendiri mengalami kelainan seksual yaitu lesbian. Lesbian adalah gangguan seksual dimana seseorang memiliki ketertarikan kepada jenis kelamin yang sama yaitu perempuan dengan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari perilaku :
a.    Ketertarikan pada jenis kelamin yang sama : pernyataan Rosma pada Mitha bahwa ia mencintainya dan meyakinkan Mitha bahwa Mitha akan bahagia hidup bersamanya.
b.   Merasa cemburu bila orang yang dicintainya bersama laki-laki : merasa tidak suka bila Mitha bersama Alfons.

Senin, 04 Juli 2011

Pemahaman Keliru Mengenai SLB

Apa kali pertama yang terlintas di pikiran kita saat mendengar kata SLB (Sekolah Luar Biasa) ?. Mayoritas orang mungkin akan berpikir tentang sekolah yang berisikan sekumpulan anak-anak idiot. Ya... hal ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, betapa SLB selalu menjadi bulan-bulanan 'orang normal'.

Walaupun tidak semua orang mengetahui SLB, atau pernah mengunjungi SLB. Sebenarnya SLB di Indonesia terdiri dari berbagai jenis yang disesuaikan dengan disabilities murid-muridnya.

SLB Bagian A : khusus untuk penderita cacat mata (tuna netra).

SLB Bagian B : khusus untuk penderita cacat telinga (tuna rungu).

Sedangkan SLB Bagian C : khusus untuk penderita cacat mental.

Nah... hampir semua orang mengidentikkan SLB dengan SLB Bagian C.

Karakteristik Anak Tuna Rungu

Dalam Aspek Akademik
Keterbatasan dalam kemampuan berbicara, berbahasa, dan mendengar mengakibatkan anak tuna rungu cenderung memiliki prestasi yang rendah dalam mata pelajaran yang bersifat verbal dan cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal dengan anak normal seusianya.
Dalam Aspek Sosial-Emosional
a. Pergaulannya terbatas dengan sesama tuna rungu, karena mereka memiliki keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi
b. Sifatnya cenderung egois yang ditunjukkan dengan sukarnya mereka menempatkan diri pada situasi berfikir dan perasaan orang lain, sukarnya menyesuaikan diri
c. Perasaan takut terhadap lingkungan sekitar yang menyebabkan mereka tergantung pada orang lain serta kurang percaya diri
d. Memiliki sifat polos
e. Cepat marah dan mudah tersinggung.
3. Dalam Aspek Fisik atau Kesehatannya
a. Jalannya kaku dan agak membungkuk
b. Gerak matanya lebih cepat
c. Gerakan tangannya cepat
d. Pernafasannya pendek
e. Dalam aspek kesehatan, pada umumnya sama dengan orang normal lainnya.
Klasifikasi Ketunarunguan
1. Berdasarkan Tingkat Kehilangan Pendengaran
a. Tuna rungu ringan (Mild Hearing Loss)
b. Tuna rungu sedang (Moderate Hearing Loss)
c. Tuna rungu agak berat (Moderately Severe Hearing Loss)
d. Tuna rungu berat (Severe Hearing Loss)
e. Tuna rungu berat sekali (Profound Hearing Loss)
2. Berdasarkan Saat Terjadinya
a. Tuna rungu prabahasa
b. Tuna rungu pasca bahasa
3. Berdasarkan Letak Gangguan Pendengaran Secara Anatomis
a. Tuna rungu type konduktif
b. Tuna rungu type sensorineural
c. Tuna rungu type campuran
4. Berdasarkan Asal-usulnya
a. Tuna rungu endogen
b. Tuna rungu eksogen

Pembagian Kelas
Pembagian kelas pada SLB-B ini sama dengan sekolah pada umumnya, namun yang membedakan adalah adanya kelas observasi. Kelas observasi ini merupakan kelas di mana anak diidentifikasi untuk mengetahui jenjang pendidikan yang sesuai untuknya. Lamanya kelas observasi bergantung kepada kemampuan individu siswa. Semakin siswa memiliki kecakapan, semakin cepat pula siswa tersebut memasuki kelas dasar, begitu pun juga sebaliknya. Kelas observasi ini dilaksanakan maksimal dua tahun.

Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di SLB-B ini pada umumnya sama seperti sekolah pada umumnya, namun yang membedakan adalah cara guru dalam menyampaikan materi harus ekspresif dan pelafalan bibir guru harus jelas.

1. Media
Media yang digunakan dalam pembelajaran sama dengan sekolah pada umumnya, namun ada media yang khusus digunakan dalam pembelajaran di SLB-B ini, yaitu alat bantu dengar dan Kamus Besar Bahasa Isyarat.
2. Metode
Metode yang digunakan sama dengan sekolah pada umumnya, namun ada metode yang khusus digunakan dalam pembelajaran di SLB-B ini, yaitu metode percakapan dan metode bubbling atau pelafalan.
a. Metode Percakapan
Metode percakapan merupakan metode yang bertujuan untuk melatih siswa agar mampu mengucapkan kata atau kalimat.
b. Metode Bubbling atau Pelafalan
Metode bubbling atau pelafalan merupakan metode yang bertujuan untuk melatih siswa agar mampu memahami kata atau kalimat.
3. Insinstrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran yang ada di SLB-B ini sama dengan sekolah pada umumnya, yaitu berupa soal-soal ujian baik berupa pilihan ganda, isian maupun uraian.
4. Kendala-kendala
Kendala-kendala yang sering dirasakan oleh para staf pengajar diantaranya adalah kesulitan dalam hal komunikasi dengan para peserta didik, emosi anak yang sulit dikontrol, dan kendala dalam hal finansial. Berhubung SLB-B ini merupakan sebuah yayasan maka biaya pendidikannya pun tidak ditentukan jumlahnya hanya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dari tiap orang tua siswa. Namun menurut hasil observasi kami, SLB-B ini mendapatkan bantuan operasional dari pemerintah.
Cara Berkomunikasi
1. Macam metode berkomunikasi
- Membaca ujaran (speech reading),
memahami percakapan dengan bunyi ujaran yang dapat tertampak oleh bibir
- Belajar bahasa melalui pendengaran, memahami percakapan dengan bantuan alat dengar.
- Belajar bahasa secara manual, memahami percakapan secara manual seperti interaksi pada orang-orang normal disekitarnya.
2. Guru dengan Siswa
Komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswa adalah dengan menggunakan bahasa isyarat berupa gerakan-gerakan tangan yang memiliki arti khusus dari tiap gerakannya.
3. Siswa dengan Siswa
Komunikasi yang terjadi antar siswa adalah dengan menggunakan bahasa isyarat juga. Dan komunikasi ini bisa terjadi jika siswa bertatap muka secara langsung dengan lawan bicaranya.
Upaya Sekolah dalam Mengembangkan Potensi Siswa
1. Akademik
dalam bidang akademik, beberapa upaya sekolah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Upaya tersebut berupa pelatihan dan pengeyaan yang diberikab kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan pula kemampuan intelektual khususnya pada keterampilan membaca dengan memperbanyak struktur kata sehingga anak mampu berinteraksi dengan orang tanpa keterbatasan bahasa atau bunyi-bunyi.


2. Bidang Kesenian
Dalam bidang kesenian, ada banyak upaya sekolah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Upaya tersebut berupa kegiatan yang diselipkan dalam kegiatan pembelajaran. Upaya yang diselipkan dalam kegiatan belajar adalah berupa kegiatan seni tari. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Sabtu. Seni tari yang diajarkan di SLB-B ini adalah tari Jaipong.
Selain tari-tarian, kegiatan lain yang ada di SLB-B ini adalah berupa seni musik. Hal ini dapat terlihat dari berbagai alat musik yang ada di salah satu ruangan khusus. Alat-alat yang ada di SLB-B ini misalnya angklung, drum, rebana, dan gitar.
3. Sulam
Kegiatan lain yang ada di SLB-B ini adalah menyulam. Saat kami melakukan observasi, di sana kami melihat hasil sulaman para siswa yang sudah dipajang di dalam kelas dan di setiap lorong kelas.
4. Pramuka
Kegiatan yang satu ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SLB-B Sukapura. Menurut info yang kami dapat dari hasil observasi, para anggota pramuka SLB-B Sukapura ini pernah mengikuti kegiatan Raymuna yang dikhususkan untuk anak cacat.
5. Menjahit
Kegiatan menjahit merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan wahana kepada siswa dalam mengembangkan aspek psikomotornya khususnya bagi siswa perempuan. Tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan ini seperti ruangan khusus dan mesin jahit itu sendiri. Siswa diberi pengetahuan dalam membentuk pola baju hingga menjadi sebuah pakaian jadi.
Program Layanan Bimbingan
1. Ditinjau dari segi jenisnya
2. Ditinjau dari segi tempat sistem pendidikan
3. Ditinjau dari segi strategi pembelajaran
4. Ditinjau dari segi fungsi dan tujuan evaluasi dalam pembelajaran

Layanan Bimbingan Karir
Program layanan yang ada di SLB ini berupa program layanan yang lebih dikhususkan pada keterampilan, diantaranya adalah:
1. Kegiatan pramuka
2. Seni tari yang dilaksanakan setiap hari sabtu
3. Keterampilan menyulam
4. Keterampilan menjahit
5. Seni musik

Penyebab Terjadinya ketunarunguan Berdasarkan Waktu Terjadinya
1. Penyebab Prenatal
Yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus,virus rubella,mengalami trauma atau salah minum obat,yang semuanya ini berakibat bagi munculnya kelainan pada bayi.
2. Penyebab Natal
Yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan penyedotan dll.
3. Penyebab Postnatal
Yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan, jatuh atau terkena penyakit tertentu.

TIC Disorder (gangguan TIC )

Terdapat empat gangguan yang termasuk kedalam gangguan TIC ini antara lain; gangguan Tourette, gangguan TIC motorik dan vokal kronis, gangguan TIC sementara, dan gangguan TIC yang tidak dapat dimasukkan kesalah satu gangguan yang ada (tidak terspesifikasi). Tic terjadi secara mendadak, cepat, berulang ulang dan tidak berirama, baik dalam bentuk gerakan yang berulang, maupun suara. Gangguan TIC motorik dan vocal ada yang sederhana (hanya sedikit otot saja yang berkontraksi atau suara yang pendek) dan ada juga yang kompleks (melibatkan berbagai kelompok otot pada penyakit dengan suara atau kata kata maupun kalimat). Contoh sederhana dari TIC (simple motor) motorik seperti mata yang berkedip kedip, hidung berkerut, sentakan pada leher, bahu yang mengangkat, muka menyeringai, dan otot perut yang mengeras. Tic tersebut biasanya terjadi tidak lebih dari beberapa ratus millisecond. Sementara gangguan Tic motorik yang lebih kompleks (complex motor) biasanya termasuk gerakan tangan, melompat, menggapai, menekan, menghentakkan kaki, perubahan wajah, mengulang ulang ketika membaui sesuatu benda, berputar putar ketika berjalan, berjalan mengikuti jejak, melipat lutut, dan mengambil posisi dan menahan tubuh dalam posisi yang tidak wajar. Tic ini lebih lama waktunya dan bahkan bisa lebih dari satu detik. Copropraxia (terjadi secara mendadak, tic yang berupa aksi vulgar, seksual, atau bahasa tubuh yang bersifat cabul) dan fenomena cermin seperti echopraxia (terjadi dengan tanpa disengaja, secara spontan meniru suatu gerakan yang terlihat) adalah merupakan gangguan tic motorik yang kompleks.
Bentuk Tic suara yang biasa adalah suara-suara yang tidak memiliki makna seperti membuka tenggorokan, mendengkur, menghirup, mendengus dan mengerik. Sementara Tic suara yang lebih kompleks terdengar lebih jelas dan melibatkan ucapan dan bahasa dan termasuk secara tiba tiba, ekspresi spontan berupa kata ataupun kalimat; ucapan yang terhenti, secara tiba tiba dan perubahan yang tidak bermakna pada tekanan suara, nada suara atau volume suara ketika berbicara seperti Palilalia (mengulang ulang suara-suara atau kata kata) dan echolalia (mengulang ulang suara, kata-kata, atau kalimat yang terakhir terdengar). Coprolalia terjadi secara tiba-tiba, merupakan ketidak selarasan ekspresi kalimat ataupun kata-kata yang tidak dapat diterima dalam sebuah lingkungan sosial, dan mungkin juga termasuk kata-kata cabul pada sebuah budaya yang spesifik, rasis, atau penghinaan suatu agama atau kepercayaan. Coprolalia ini sebagian ditemukan  sekitar 10 % pada orang orang yang mengalami gangguan Tic.
Secara umum, Tic merupakan suatu kejadian yang tidak dapat ditahan, tetapi bisa ditekan dan dihilangkan dalam rentang waktu yang bermacam macam. Sebagian besar anak anak (bahkan kadang kadang orang dewasa) tidak begitu memperhatian Tic mereka tersebut. Bagaimanapun, seiring dengan perkembangan, banyak (tetapi tidak semuanya) individu dengan pengalaman gangguan Tic ingin sekali sembuh. Meningkatnya  tensi atau sensasi somatik pada bagian bagian tertentu pada tubuh mendahului munculnya tic motorik atau vocal, dan perasaan lega atau menurunnya tensi mengikuti ekspresi pada tic. Individu dengan gangguan gangguan tic mungkin akan merasakan tic tersebut diantara “sengaja” dan “tidak sengaja” dalam hal itu seringkali pengalaman tersebut memberikan peningkatan tensi atau kebutuhan jasmani, sama juga dengan tensi yang didahului oleh bersin atau keinginan yang hampir tidak tertahankan untuk menggaruk sesuatu yang gatal. Seseorang mungkin juga merasakan kebutuhan untuk melakukan tic yang lebih komplek pada suatu keadaan tertentu atau mengulang ulang hingga merasakan perasaan bahwa semuanya telah dilakukan dan baik-baik saja. Hanya saja waktu itu pengalaman individu akan ditekan kedalam kecemasan atau tensi.
Tic sering sekali dipancarkan didalam penyakit antara satu atau beberapa buah tic; penyakit itu terpisah melalui periode periode pada tingkah laku tanpa tic dari detik sampai jam. Tic secara umum berubah dalam waktu yang cepat selama berjalannya waktu dan lebih lagi sepanjang hari. Tic bisa berubah ubah dan mengganggu dalam konteks yang berbeda. Sebagai contoh, seorang anak atau orang dewasa mungkin lebih bisa menekan tic yang dialaminya disekolah, ditempat kerja, atau di tempat praktek dokter dibandingkan dirumahnya. Secara umum tic berkurang atau berhenti ketika sedang tidur, walaupun kadang kadang sebagian orang masih mengalami tic ketika dia tidur atau secara tiba tiba terbangun dengan tic. Tic sering menjadi bertambah sering terjadi ketika orang sedang dalam suasana santai (seperti ketika sedang menonton televisi) dan akan berkurang ketika individu itu melawannya secara langsung, ketika melakukan banyak kegiatan (seperti ketika sedang membaca atau sedang menjahit). Tic akan terus meningkat ketika sedang mengalami stress, seperti ketika melakukan pekerjaan dengan tekanan yang tinggi atau ketika sedang ujian.

Perbedaan Diagnostik
Gangguan tic harus dibedakan dari tipe tipe gerakan tidak normal yang lain dengan diikuti kondisi medis secara umum.(contoh; penyakit huntingtons, stroke, sindrom lesch-nihan, penyakit Wilson, sydenham chorea, multiple sclerosis, postviral encephalitis, luka pada kepala) dan dari gerakan-gerakan abnormal yang disebabkan pengaruh langsung dari zat kimia. Dengan menggunakan laporan medis dan cerita dari keluarga, ilmu tentang gerakan, irama dan pengaruh yang merubahnya dapat memberikan masukan untuk menentukan diagnosa yang tepat. tipikal chorea yaitu sederhana, acak, tidak biasa, dan bukanlah merupakan gerakan yang berulang ulang adalah komponen yang tidak dapat dimonitor dan akan meningkat terus ketika individu tersebut menjadi bingung. Gerakan-gerakan distonik bersifat lambat, berlarut-larut, berliku-liku, selang-seling, dengan keadaan memanjang pada tekanan otot. Gerakan athetoid bersifat lambat, tidak beraturan, gerakan menggeliat, paling sering di dalam jari-jari dan jari kaki tetapi sering kali menyertakan leher. Gerakan-gerakan myoclonic bersifat kontraksi otot singkat, sederhana, seperti goncangan yang mungkin mempengaruhi bagian-bagian dari otot-otot atau sekelompok otot. Tidak seperti saraf tak sadar, gerakan-gerakan myoclonic dapat berlanjut selama tidur. Gerakan-gerakan Hemiballis-mic bersifat sebentar-sebentar, kasar, amplitudo yang besar, bergeraknya otot-otot secara unilateral. Kekejangan-kekejangan bersifat gerakan-gerakan stereotypic, yang diperpanjang dan disertai yang sama kelompok otot-otot yang biasanya lebih lambat tetapi kadang-kadang lebih cepat dibanding saraf tak sadar. Hemi-facial kekejangan terdiri dari hentakan-hentakan tidak beraturan, berulang, yang secara sepihak dari otot-otot fasial. Syn-kinesis adalah satu gerakan yang terjadi dengan sendirinya yang adalah searah eksklusif dengan spontan yang spesifik berbuat sesuatu (eg., bergeraknya sudut mulut ketika orang berniat untuk menutup mata).
Ketika tic secara langsung berakibat kepada fisik dengan menggunakan pengobatan, sebuah pengobatan-menarik kesimpulan gangguan gerakan yang tidak dapat ditentukan hendaknya didiagnosa kedalam gangguan tic. Didalam sebagian kasus, pengobatan tertentu (seperti dengan memberikan stimulans) dapat menghilangkan suatu gangguan tic yang akan muncul, dimana penyakit tanpa tambahan diagnosa pengobatan- disimpulkan gangguan itu perlu.
Tic harus dapat dibedakan dari gangguan gerakan yang berulang-ulang dan pengulangan pada gangguan perkembangan pervasive. Perbedaan tic sederhana dengan karakter gerakan yang lebih kompleks pada gerakan yang berulang ulang adalah relative lebih jelas. Perbedaan antara gangguan tic motorik kompleks dengan gerakan yang berulang ulang sangat tipis sekali. Secara umum, gerakan yang berulang ulang terlihat lebih banyak gerakannya, irama, distimulasi sendiri atau sungguh sungguh, dan disengaja sedangkan gangguan tic lebih banyak dilakukan dengan tidak sengaja (walaupun sebagian orang menggambarkan tic sebagai suatu komponen yang dilakukan secara sengaja) dan secara umum menjadi penyakit sementara. Gangguan tic yang lebih compleks akan menjadi sangat sulit membedakannya dengan pengulangan-pengulangan (seperti gangguan obsesif compulsif); membuat perbedaan tersebut menjadi lebih menarik karena gangguan obsesif compulsive biasanya ada pada orang yang mengalami gangguan tic. Kompulsi dilakukan sebagai reaksi terhadap suatu obsesi atau pikiran (contoh mencuci tangan berulang ulang untuk menghilangkan pikiran atau kecemasan terkena penyakit dari kuman yang berbahaya) atau menyampaikan suatu peraturan dan harus dilakukan secara kaku (seperti menyusun sesuatu benda dengan cara yang spesifik). Kekhasan compulsive lebih rumit apabila dibandingkan dengan tic dan mungkin lebih mirip dengan tingkah laku yang normal. padahal compulsion lebih sering, lebih dulu walaupun tidak selalu, dimulai dengan kecemasan yang menetap atau kekhawatiran, tic akan lebih mungkin terjadi lebih dulu menjadi suatu ketegangan fisik yang menetap pada salah satu bagian tubuh (seperti pada otot hidung atau otot bahu atau didalam kerongkongan) dengan itu mengurangi tic. Ketika individu menunjukkan simtom-simtom dari kedua gangguan yaitu gangguan obsesif kompulsif dan ganguan tic, kedua diagnosa itu mungkin bisa dibenarkan. Beberapa gangguan tic baik vocal maupun motorik harus dibedakan dari kekacauan atau tingkah laku katatonik pada skizophrenia.
Gangguan tic dapat dibedakan atas dasar waktu dan variasi dari tic serta usia saat kemunculan. Gangguan tic sementara termasuk tic motorik dan vocal, terakhir sudah terjadi paling sedikit 4 minggu tetapi tidak sampai terjadi secara berturut turut selama 12 bulan. Gangguan tic tourette dan gangguan tic motorik dan vocal kronis masing masingnya sudah terjadi lebih dari 12 bulan, tetapi gangguan tourette membutuhkan gangguan tic motorik ganda dan sedikitnya satu gangguan tic vokal selama masa berjalan. Sering sekali, hasil diagnosa berubah disaat terakhir selama kejadian alami pada gangguan tic. Sebagai contoh; selama bulan pertama, seorang anak didiagnosa mengalami gangguan tic sementara, setelah satu tahun dan gangguan tic itu tidak juga sembuh, diagnosanya mungkin akan berubah menjadi gangguan tic tourette. Gangguan tic yang tidak dapat ditentukan, harusnya lebih tepat didiagnosa pada kasus yang waktu kemunculannnya kurang dari 4 minggu, dan menunjukkan kemunculannya pada usia diatas 18 tahun, dan merupakan kasus yang tidak umum pada seorang individu dengan satu tic motorik dan satu tic vokal.

Gangguan Tic Tourettee
Pedoman diagnostik
Ciri-ciri utama dari gangguan tic tourette adalah multiple motor tic dan satu atau lebih tic vocal (kriteria A). Gangguan bisa saja terjadi secara bersamaan atau dengan waktu yang berbeda selama mengalami penyakit tersebut. Tic itu sering terjadi dalam sehari, terjadi secara berulang ulang dan terus menerus dalam waktu lebih dari satu tahun. Selama periode itu tidak pernah tic berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut (kriteria B). gangguan pertama terjadi sebelum usia 18 tahun, (Kriteria C). Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis) (Kriteria D).
Anatomi lokasi, nomor kriteria, frekuensi, kompleksitas dan kuatnya tic akan selalu berubah sepanjang waktu. Tic motorik sederhana dan kompleks akan mempengaruhi salah satu bagian dari tubuh, termasuk wajah, kepala, tubuh, dan anggota tubuh baik bagian atas maupun bagian bawah. Tic motorik sederhana terjadi dengan cepat, kontraksi yang tidak memiliki arti pada salah satu atau sebagian otot, seperti kedipan mata. Gangguan Tic motorik yang lebih kompleks biasanya termasuk gerakan tangan, melompat, menghentakkan kaki, melipat lutut, berjalan mengikuti jejak, dan berputar putar ketika berjalan. Tic dalam bentuk vokal termasuk bermacam macam kata atau suara seperti bunyi klik, mendengkur, memekik, menghardik, menghirup, mendengus dan batuk batuk. Coprolalia termasuk kedalam tic vokal yang kompleks berkaitan dengan mengucapkan kata kata kotor atau cabul, dimana hal tersebut hanya muncul pada sebagian kecil individu (kurang dari 10%) dan hal tersebut tidak diperlukan untuk mendiagnosa gangguan tic tourette.
Diperkirakan satu sampai dengan setengah orang yang mengalami gangguan ini, simtom pertama yang muncul adalah sebuah tic yang sederhana, dengan meningkatnya frekuensi kedipan mata. Dengan berkurangnya frekuensi, awalnya tic melibatkan bagian bagian lain pada wajah atau tubuh, seperti wajah yang menyeringai, sentakan-sentakan pada kepala, menjulurkan lidah, membaui, melompat, skipping, suara tenggorokan, gagap, atau mengeluarkan suara suara yang tidak bermakna. Kadang kadang gangguan ini muncul dengan multiple simtom terjadi pada waktu yang sama.
Associated features and disorder (ciri-ciri gabungan dan gangguan)
Kebanyakan secara umum simtom-simtom gangguan tourette adalah obsesif compulsive, hiperaktif, kemampuan yang merusak dan impulsive biasanya akan muncul secara bersamaan. Kegelisahan sosial, rasa malu, kesadaran diri dan kemerosotan akhlak serta kesedihan yang sering muncul. Gangguan tic motorik dan vokal yang menetap mungkin disebabkan oleh semakin besarnya kecemasan atau kerusakan, dari tidak ada sampai menjadi kuat. Anak anak yang masih sangat muda sekali khususnya, mungki tidak begitu mencemaskan tentang tic mereka, karena tidak merasakan stress, dan memperlihatkan tidak adanya kerusakan pada area fungsional. Tingginya persentase pada anak anak, remaja, dan orang dewasa dengan gangguan tourette karena tidak adanya usaha mencari bantuan pengobatan untuk mengatasi gangguan tic tersebut. Pada spectrum yang lain, setiap individu dengan gangguan tourette akan mengalami kekacauan, berulang-ulang, semakin kuat dan tic pada kemampuan sosial motorik dan vokal.
Kehidupan sosial, pendidikan, dan jabatan fungsional mungkin akan bisa terganggu karena adanya penolakan dari orang lain atau kecemasan akan mengalami tic pada saat sedang berinteraksi. Gejala tic yang kronis dapat disebabkan karena stress yang kuat sekali dan dapat dengan mudahnya mengisolasi sosial dan merubah kepribadian. Pada sebagian kasus gangguan tic tourette, tic secara langsung mengganggu aktifitas rutin (seperti konvesi, membaca dan menulis).jarang sekali terjadi komplikasi pada gangguan tourettte termasuk luka fisik, seperti seharusnya mengalami kebutaan yang diakibatkan luka pada mata, masalah tulang, masalah kulit dan masalah sambungan pada sistim syaraf. Kuatnya gangguan tic mungkin dapat diteliti dengan administrasi pada sistim sentral stimulasi kecemasan,  seperti yang sering digunakan pada treatment ADHD, walaupun sebagian individu dapat mentolerir pengobatan itu tanpa meneliti tic yang mereka alami, atau mungkin sama terdapat penurunan tic. Gangguan Obsesive Compulsive dan ADHD sering sekali ikut muncul pada orang yang mengalami gangguan tourette. Masalah perhatian atau gejala obsesif  mungkin mendahului atau mengikuti munculnya tic.gejala obsesif compulsive yang terdapat pada orang yang mengalami gangguan tourette merupakan sub tipe yang spesifik pada gangguan Obsesif Compulsif. Subtype yang terlihat dapat dgolongkan dengan melihat usia pada saat pertama kali munculnya ganguan, jumlahnya lebih besar pria, meningkatnya frekwensi pada beberapa gejala Obsesif Compulsif dan rendahnya respon pada terapi obat dengan memilih serotonin sebagai penghambat penyatuan, tingkah laku distruptif, sangat impulsive, dan  ketidak matangan ssecara sosial menjadi ciri ciri yang paling mencolok pada anak anak dan remaja yang mengalami gangguan ADHD. Semua ciri ciri klinis tersebut akan dapat mengganggu perkembangan akademis dan hubungan dengan lingkungan serta dengan mudah menjadi sebauh kekacauan yang disebabkan oleh gangguan tourette.

Budaya yang spesifik dan ciri ciri gender
Gangguan tourette dilaporkan sangat cepat meluas pada berbagai kelompok suku bangsa.walaupun pada seting klinis gangguan tersebut didiagnosa kurang lebih tiga dari lima orang penderita lebih sering pada pria dibandingkan wanita, berbedaan gender itu diharapkan akan menurun menjadi 2:1 pada contoh masyarakat.
Prevalence (penyebaran)
Prevalence dari gangguan tic tourette dihubungakan berdasarkan usia. Lebih banyak pada anak anak (5-30 orang dari 10000 anak) dan pada remaja (1-2 orang dari 10000 remaja).

Course (pola perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu)
Usia pada saat terjadinya gangguan tic tourette bisa terjadi pada usia sekitar 2 tahun, dan biasanya selama masa kanak kanak sampai masa remaja awal, dan dapat ditentukan sebelum berusia 18 tahun. secara rata rata gangguan tic ini terjadi pada usia antara 6-7 tahun. Dan gangguan ini bisa saja terjadi selamanya. Pada sebagian besar kasus, kerasnya , frekwensi,  gangguan gangguan dan  gejala yang berubah ubah berkurang selama masa remaja dan masa dewasa. Pada kasus yang lain, gangguan gangguan itu betul betul hilang sama sekali.dan biasanya pada masa dewasa awal. Pada sebagian kecil kasus, gejala yang ada tersebut malah menjadi bertambah buruk pada masa dewasa. Penyebab pasti dari course ini tidak dapat diketahui.

Pola hubungan didalam keluarga
Kecenderungan untuk mendapat  gangguan tic tourette dan gangguan yang berhubungan dengan itu ditularkan didalam keluarga dan muncul secara genetic. Cara penularan genetik ini, bagaimanapun tidak dapat diketahui. Asal usul dari gangguan ini diperkirakan adalah efek utama dari genetic. Walaupun sebagian penelitian meyakini satu pola dari penularan

Pedoman diagnostic untuk gangguan Tic Tourette 307.23
  1. Tic motorik multiple dengan satu atau beberapa tic vocal muncul, walaupun tidak harus secara serentak (terjadi secara tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
  2. Tic sering terjadi dalam satu harinya (biasanya terjadi keduanya) hampir setiap hari atau sebentar-sebentar dengan rentang waktunya lebih dari satu tahun, dan selama waktu itu tic tidak penah berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut.
  3. Gejala terjadi sebelum usia 18 tahun
  4. Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)

307.22 Gangguan Tic motorik atau vocal kronik.
Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic motorik atau vocal kronik adalah dengan munculnya salah satu dari tic motorik atau tic vocal, dan tidak terjadi secara bersamaan atau keduanya (kriteria A) perbedaannya dengan gangguan tic tourette adalah kalau gangguan tic tourette harus terjadi kedua jenis tic (motorik dan vocal). Ciri ciri utama lainnya sama dengan gangguan tic tourette (kriteria B,C dan D). diagnostic gangguan tic motorik dan vocal kronis ini tidak bisa ditegakkan kalau ditemukan ciri ciri adanya gangguan tic tourette (kriteria E). karakteristik lain dari gangguan ini secara umum sama dengan karakteristik yang ditemukan pada gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala dan kerusakan fungsionalnya lebih sedikit. Itu menunjukkan bahwa gangguan tic motorik dan vocal kronik serta gangguan tic tourette secara umum saling berhubungan karena keduanya sering muncul pada keluarga yang sama.

Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi “perbedaan diagnosa” untuk gangguan Tic.

Pedoman diagnostic untuk gangguan tic motorik dan vocal kronik 307.22

  1. Satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
  2. Tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
  3. Dialami sebelum berumur 18 tahun
  4. Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)
  5. Kriteria tidak ditemukan pda gangguan tourette

Gangguan Tic sementara
Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic sementara adalah muncul pada satu atau sekelompok tic  motorik atau tic vocal (kriteria A). tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut (kriteria B). ciri ciri utama lainnya (kriteria C dan D) sama dengan gangguan Tic tourette. Gangguan tic sementara ini tidak dapat didiagnostik kalau saja ditemukan gangguan Tic Tourette atau gangguan tic motorik atau vocal kronis. (kriteria E). karakter gangguan yang lainnya sama dengan gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala dan kerusakan fungsionalnya lebih sedikit.

Menentukan
Gangguan tic sementara dapat ditunjukkan dengan menentukan satu peristiwa atau kekambuhan.

Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi “perbedaan diagnosa” untuk gangguan Tic.

Pedoman diagnostik untuk ganguan Tic sementara (307.21)
  1. satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
  2. tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
  3. Dialami sebelum berumur 18 tahun
  4. Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau postrival encephalistis)
  5. Kriterianya tidak ditemukan pada gangguan Tourette atau gangguan tic motorik dan vocal kronis.

Gangguan Tic yang tidak dapat ditentukan
Dapat dikategorikan kepada gangguan yang dapat dikatakan sebagai gangguan tic tetapi tidak bisa ditemukan pada ciri ciri yang spesifik dari gangguan Tic. Sebagai contoh termasuk gangguan tic setelah lebih dari 4 minggu atau tic dengan awalnya terjadi diatas 18 tahun.

Sabtu, 02 Juli 2011

Promo Buku Spesial anak-anak

Assalaamu'alaikum wr wb

Rekan Syarkoni, S.Psi,

Pernah beberapa kali saya menerima email yang bernada agak menyayangkan, bahkan pernah juga sinis, kenapa ilmu Al-Qur'an harus dijual dengan harga mahal, kenapa tidak disediakan dengan harga yang terjangkau?

Biasanya sih saya jawab begini...
Penerbit kami ingin membuat pengajaran Al-Qur'an yang berkualitas dari berbagai sisi. Pertama, dari segi isi, kami ingin menampilkan yang sesuai dan mudah dicerna anak-anak. Tentunya isinya harus menggunakan bahasa yang sederhana ya... Jadi selain konsultasi dengan ahli agama, juga dengan ahli psikologi anak, ahli bahasa anak, (bahasa juga termasuk dengan gambar-gambar dan warna yang sesuai, jadi juga perlu menampilkan ilustrator yang berpengalaman membuat ilustrasi untuk anak-anak).

Kami juga ingin menampilkan produk yang awet, bisa digunakan oleh beberapa anak dalam kurun waktu yang lama, dan sesuai dengan karakteristik anak yang masih belum apik dalam menggunakan buku, maka digunakan kertas dengan kualitas agak 'lebih'.

Kesemuanya tentu membutuhkan dana, karena hasil karya dan pikir semua orang tentunya harus dihargai dengan layak. Dan perusahaan sendiri, atas riset dan usaha yang dilakukannya tentunya mengharap adanya keuntungan, mengingat ini adalah sektor swasta dan bukan subsidi pemerintah. Jadi ya keluarlah harga sekian, yang mungkin menurut sebagian orang agak 'berat'. Saya tidak memungkiri bahwa harg.a buku kami memang di atas rata-rata, tapi saya belum pernah mendengar ada yang menyesal menginvestasikan uangnya di buku, beda dengan di benda-benda yang lain.

Tapi sesungguhnya mungkin tidak terlalu mahal juga sih, harga HP Blackberry banyak yang lebih mahal dan omset penjualannya bisa jauh di atas omset kami :).

Mungkin ada juga yang memang belum mampu membeli dari kami, untuk beliau-beliau saya cuma ingin mengatakan, bahwa media kami bukanlah media pengajaran Al-Qur'an satu-satunya, ilmu-Nya bertebaran di segala penjuru langit dan bumi, tinggal kita saja yang mau rendah hati dan peka menangkapnya, jadi tidak perlu bersedih karena belum mampu membeli. Atau jadikan saja semangat untuk lebih cerdas dan
gesit lagi mencari nafkah, hehe.. *maaf bercanda*.

Demikian untuk masalah hargamedia. Ada juga beberapa yang mempertanyakan status 'aliran' dari buku-buku Mizan, mungkin karena mendengar rumor tentang Mizan yang menganut 'aliran tertentu'.

Tanggapan saya pribadi : 1500 tahun jarak kita dari Rasulullah SAW, sangat memungkinkan untuk terjadinya varian dan perbedaan persepsi yang ditangkap atas ajaran beliau. Seperti mata air yang bercabang banyak sekali dari hulu ke hilir, di mana hulu dan hilirnya adalah waktu, yang siapapun tidak dapat menghadangnya kecuali Allah sendiri.

Jadi tidak terlalu pentinglah mempermasalahkannya, selama sumber yang kita gunakan masih sama, Al-Qur'an dan hadits. Untuk itu terutama untuk media I Love My Al-Qur'an, yang disusun oleh berbagai orang dengan warna Islamnya masing-masing, pihak penerbit meminta rujukan dari mana-mana. Kalau rekan Syarkoni, S.Psi sudah berhasil mengunduh buku "Endorsement dan kata pengantar untuk ILMA", di situ ada berbagai komentar dari berbagai ulama dari berbagai latar belakang : Al-Azhar Mesir, NU, Muhammadiyah, Persis, ikhwanul muslimin, FUUI, dan lain-lain. Untuk yang belum berhasil mengunduh bukunya silakan hubungi saya, insya Allah akan saya kirim via email.

Tentunya itupun tidak akan pernah bisa menjamin media kami sempurna, tetap mungkin ada isinya yang Anda tidak sepakat. Media ini cuma alat saja, Andalah yang bisa mengejawantahkannya betul-betul menjadi "the living Qur'an" atau Al-Qur'an berjalan, seperti Rasulullah yang dijuluki demikian oleh Aisyah pada salah satu hadits.

Yang pasti tidak perlu karena terlalu takut dengan rumor, kita jadi menghindar dari media ilmu pengetahuan yang telah dinilai baik oleh banyak pihak, toh sebelum membaca Al-Qur'an saja kita diperintahkan untuk membaca ta'awudz, meminta perlindungan pada Allah SWT, karena setan bisa menyesatkan dari mana saja.

Demikian ocehan saya di email ini, semoga bisa menjawab pertanyaan yang mungkin masih mengganjal, kalau masih ada uneg-uneg yang ingin ditanyakan jangan sungkan menghubungi saya kembali. Salah dan kurangnya mohon dimaafkan :)

NB :

Oh iya, kalau pernah ada email Anda yang belum saya respon, silakan kirim ulang atau kontak saya via telp/sms langsung, karena kadang-kadang peremailan suka eror dan tidak sampai ke yang dituju. Sekarang pun marak pengiriman email komersial yang mencatut alamat email orang lain, mohon kontak saya jika pernah ada email spamming di luar media mizan atau bahkan info yang tidak senonoh dari email saya.

Info lainnya, untuk bulan ini seperti biasa ada banyak promo. Promo gabungan I Love My Al-Qur'an + Halo Balita masih harg.a spesial 3.555.000, yang bisa dicicil sampai 4x. Ada Ensiklopedi Bocah Muslim kemasan baru, dengan diskon harg.a 20% Ada juga hadiah langsung diari ILMA, Puzzle Islami, Puzzle Balita, mini books, komik Muhammad. Untuk paket ILMA+EBM+HB hanya 5.763.000 saja ditambah hadiah spesial dari saya.

Untuk info komplit silakan kunjungi http://promo.bukuspesial.com atau hubungi saya untuk gambar-gambar bonusnya, bisa di email ini, atau telp/sms. Untuk membandingkan dengan harg.a normal silakan kunjungi http://daftarharga.bukuspesial.com.
Saya tunggu pemesanannya ya....


Wassalaam,




Fitra, Book Advisor Mizan
http://info.bukuspesial.com
Komp. Bojong Depok Baru 2, Cibinong, Bogor - 16913 INDONESIA
Mobile : 0818647776/021-26165055 Fax : 021-8756057