MANFAAT MEMPELAJARI KISAH-KISAH MASA LALU
Manfaat mempelajari sejarah di antaranya adalah sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri tapi juga dari pengalaman orang lain di masa lalu. Sebagaimana terdapat dalam Al-Quran Surah An-Naml ayat 74-76:
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (74) وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (75) إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَقُصُّ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ الَّذِي هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (76)
Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh). Sungguh Al-Quran ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara) yang mereka perselisihkan.
Dalam Tafsir ILMA Surah An-Naml, kandungan ayat 74-76, disebutkan:
Allah Swt. mengetahui isi hati, pikiran, dan perbuatan manusia (ayat 74). Nabi Muhammad Saw. mengetahui cara-cara yang tepat menghadapi Bani Israil pada masanya, setelah beliau mempelajari kisah Bani Israil pada masa lalu (ayat 76).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (74) وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (75) إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَقُصُّ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ الَّذِي هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (76)
Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh). Sungguh Al-Quran ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara) yang mereka perselisihkan.
Dalam Tafsir ILMA Surah An-Naml, kandungan ayat 74-76, disebutkan:
Allah Swt. mengetahui isi hati, pikiran, dan perbuatan manusia (ayat 74). Nabi Muhammad Saw. mengetahui cara-cara yang tepat menghadapi Bani Israil pada masanya, setelah beliau mempelajari kisah Bani Israil pada masa lalu (ayat 76).
DOA AGAR LANCAR BERBICARA
Doa agar lancar berbicara ini terdapat dalam Surah Thoha ayat 25-28:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku
Dalam Tafsir ILMA Surah Thoha, kandungan ayat 24-37, disebutkan:
Setelah semua mukjizat diperlihatkan, di ayat 24, Allah Swt. memberi petunjuk, "Pergilah menemui Fir'aun (untuk mengingatkannya)! Sebab, dia telah berbuat tidak adil.." Karena Nabi Musa a.s. tidak lancar berbicara, dia berdoa kepada Allah Swt. dan meminta untuk ditemani oleh Nabi Harun a.s.. Doa Nabi Musa a.s. yang ada di ayat 25-28 sering dibaca oleh umat Islam, agar Allah Swt. memberi kelancaran ketika menyampaikan petunjuk Allah Swt. kepada orang lain.
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku
Dalam Tafsir ILMA Surah Thoha, kandungan ayat 24-37, disebutkan:
Setelah semua mukjizat diperlihatkan, di ayat 24, Allah Swt. memberi petunjuk, "Pergilah menemui Fir'aun (untuk mengingatkannya)! Sebab, dia telah berbuat tidak adil.." Karena Nabi Musa a.s. tidak lancar berbicara, dia berdoa kepada Allah Swt. dan meminta untuk ditemani oleh Nabi Harun a.s.. Doa Nabi Musa a.s. yang ada di ayat 25-28 sering dibaca oleh umat Islam, agar Allah Swt. memberi kelancaran ketika menyampaikan petunjuk Allah Swt. kepada orang lain.
BUKTI KASIH SAYANG ALLAH SWT.
Bukti kasih sayang Allah Swt. Sangat banyak sekali, di antaranya ada dalam Surah Ar-Rahman ayat 1-9:
الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآَنَ (2) خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (5) وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (6) وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (7) أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (8) وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (9)
(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al Qur'an. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu
Dalam Tafsir ILMA Surah Ar-Rahman, Kandungan ayat 1-9, disebutkan:
.........di awal Surah Ar-Rahman, Allah Yang Maha Pengasih memberi kita petunjuk di Al-Quran agar kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk mempelajari Al-Quran, Allah Swt. memberi kita kemampuan berpikir dan berbicara (al-Bayan). Yuk, laksanakan petunjuk-Nya, setepat mungkin, tidak mengurangi tidak pula menambahkan (al-Mizan). Matahari, bulan, bintang dan pepohonan pun melaksanakan aturan Allah Swt. dengan tepat (sujud), hingga alam semesta berjalan teratur.
الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآَنَ (2) خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (5) وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (6) وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (7) أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (8) وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (9)
(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al Qur'an. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu
.........di awal Surah Ar-Rahman, Allah Yang Maha Pengasih memberi kita petunjuk di Al-Quran agar kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk mempelajari Al-Quran, Allah Swt. memberi kita kemampuan berpikir dan berbicara (al-Bayan). Yuk, laksanakan petunjuk-Nya, setepat mungkin, tidak mengurangi tidak pula menambahkan (al-Mizan). Matahari, bulan, bintang dan pepohonan pun melaksanakan aturan Allah Swt. dengan tepat (sujud), hingga alam semesta berjalan teratur.
Demikian, semoga bisa menginspirasi aktivitas Anda dan keluarga di hari ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar atau permasalahan yang ingin dikonsultasikan ke formulir ini :