Assalaamu'alaikum wr. wb.
Dear orang tua yang shaleh,
kali ini saya ingin berbagi cerita, tentang seorang ibu pernah mengeluh,
katanya anaknya tidak suka membaca.
"Dia sukanya main dan tidak tertarik pada buku..." keluh beliau.
Betulkah memang ada anak yang tidak suka membaca? Kalau tidak suka
membaca lalu bagaimana kelak dia bisa belajar?
Sebelum mencap anak kita tidak suka membaca, mari kita renungkan
sebentar makna dari kata "membaca" ini.
Allah pertama kali mewahyukan kepada nabi Muhammad dengan perintah
untuk membaca. "Iqra' ", begitu bunyinya. Sementara kita semua tahu
bahwa Rasulullah SAW awalnya tidak bisa membaca-menulis.
Tapi sebenarnya... apakah beliau betul-betul tidak suka dan tidak
pernah "membaca"? Sebelum wahyu diterima, beliau adalah pribadi
yang suka berpikir, beliau memperhatikan keadaan di sekelilingnya,
memperhatikan perilaku manusianya, memperhatikan fenomena di
sekitarnya, berujung kegelisahan yang membawa beliau khusyu'
merenung di gua Hira, mencari jawaban dari segala permasalahan yang
ditemukan dalam pengamatan.
Mari kita ingat-ingat lagi kisah nabi Ibrahim, bagaimana di masa
mudanya beliau mencari Tuhannya dengan merenungi alam semesta.
Hingga dikisahkan beliau memperhatikan matahari yang akhirnya
tenggelam dan bulan yang akhirnya memudar.
Jika kita perhatikan cara Allah sendiri mengajari manusia dalam
Al-Qur'an :
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia
diciptakan?
Dan bumi, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?..." (Al Ghaasyiyah, 88 : 17-20)
Jika disampaikan ke anak-anak, bisakah ayat di atas diuraikan
menjadi: "Gimana caranya ayam ini (kodok, ulat, cacing) bisa ada?
Dilahirkan langsung atau jadi telur dulu? dan lain-lain
Dan bumi, seperti apa bentuknya? Bumi ada di mana? Apakah gunung
itu dan untuk apa? dan lain-lain
Sedikit saja anak-anak dipancing rasa ingin tahunya, bisa
berkembang menjadi jutaan pertanyaan yang bisa membuat orang tua
kewalahan. Semua binatang diabsen, ditanya bertelur atau beranak?
Bumi sebesar apa, besar mana sama rumah? :).
Dan kita bisa menjelaskan lebih panjang, bahwa mahluk hidup
bermacam-macam cara reproduksinya, ada yang membelah, ada yang
harus didahului perkawinan, ada yang telurnya berkembang di dalam
perut, ada yang harus dikeluarkan dulu, dan lain sebagainya.
Juga bahwa bumi bentuknya bulat, sebetulnya tidak diam tapi berputar pada porosnya.
Pada saat itu anak bisa dibawa lebih jauh untuk membaca dengan
media buku. Salah satu yang patut kita syukuri hidup di jaman ini,
bahwa banyak informasi sudah tercetak, tinggal kita memilih dan
memilah.
Oh iya, rasa ingin tahu anak-anak itu sejatinya alami, terutama
jika sejak awal kita sudah memfasilitasi rasa ingin tahunya, dengan
sabar menunggunya ketika dia mogok di tengah jalan karena ada
kumbang yang menempel di daun, ketika daun putri malu tiba-tiba
menguncup ketika kesenggol kakinya, ketika tiba-tiba ada suara
kambing mengembik, atau ketika mobil favoritnya lewat.
Jadi... sebenarnya... ada anak yang tidak suka membaca atau tidak ya..s? :)
(dikutip dari Al-Qur'an dan berbagai sumber)
Dear orang tua yang shaleh,
kali ini saya ingin berbagi cerita, tentang seorang ibu pernah mengeluh,
katanya anaknya tidak suka membaca.
"Dia sukanya main dan tidak tertarik pada buku..." keluh beliau.
Betulkah memang ada anak yang tidak suka membaca? Kalau tidak suka
membaca lalu bagaimana kelak dia bisa belajar?
Sebelum mencap anak kita tidak suka membaca, mari kita renungkan
sebentar makna dari kata "membaca" ini.
Allah pertama kali mewahyukan kepada nabi Muhammad dengan perintah
untuk membaca. "Iqra' ", begitu bunyinya. Sementara kita semua tahu
bahwa Rasulullah SAW awalnya tidak bisa membaca-menulis.
Tapi sebenarnya... apakah beliau betul-betul tidak suka dan tidak
pernah "membaca"? Sebelum wahyu diterima, beliau adalah pribadi
yang suka berpikir, beliau memperhatikan keadaan di sekelilingnya,
memperhatikan perilaku manusianya, memperhatikan fenomena di
sekitarnya, berujung kegelisahan yang membawa beliau khusyu'
merenung di gua Hira, mencari jawaban dari segala permasalahan yang
ditemukan dalam pengamatan.
Mari kita ingat-ingat lagi kisah nabi Ibrahim, bagaimana di masa
mudanya beliau mencari Tuhannya dengan merenungi alam semesta.
Hingga dikisahkan beliau memperhatikan matahari yang akhirnya
tenggelam dan bulan yang akhirnya memudar.
Jika kita perhatikan cara Allah sendiri mengajari manusia dalam
Al-Qur'an :
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia
diciptakan?
Dan bumi, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?..." (Al Ghaasyiyah, 88 : 17-20)
Jika disampaikan ke anak-anak, bisakah ayat di atas diuraikan
menjadi: "Gimana caranya ayam ini (kodok, ulat, cacing) bisa ada?
Dilahirkan langsung atau jadi telur dulu? dan lain-lain
Dan bumi, seperti apa bentuknya? Bumi ada di mana? Apakah gunung
itu dan untuk apa? dan lain-lain
Sedikit saja anak-anak dipancing rasa ingin tahunya, bisa
berkembang menjadi jutaan pertanyaan yang bisa membuat orang tua
kewalahan. Semua binatang diabsen, ditanya bertelur atau beranak?
Bumi sebesar apa, besar mana sama rumah? :).
Dan kita bisa menjelaskan lebih panjang, bahwa mahluk hidup
bermacam-macam cara reproduksinya, ada yang membelah, ada yang
harus didahului perkawinan, ada yang telurnya berkembang di dalam
perut, ada yang harus dikeluarkan dulu, dan lain sebagainya.
Juga bahwa bumi bentuknya bulat, sebetulnya tidak diam tapi berputar pada porosnya.
Pada saat itu anak bisa dibawa lebih jauh untuk membaca dengan
media buku. Salah satu yang patut kita syukuri hidup di jaman ini,
bahwa banyak informasi sudah tercetak, tinggal kita memilih dan
memilah.
Oh iya, rasa ingin tahu anak-anak itu sejatinya alami, terutama
jika sejak awal kita sudah memfasilitasi rasa ingin tahunya, dengan
sabar menunggunya ketika dia mogok di tengah jalan karena ada
kumbang yang menempel di daun, ketika daun putri malu tiba-tiba
menguncup ketika kesenggol kakinya, ketika tiba-tiba ada suara
kambing mengembik, atau ketika mobil favoritnya lewat.
Jadi... sebenarnya... ada anak yang tidak suka membaca atau tidak ya..s? :)
(dikutip dari Al-Qur'an dan berbagai sumber)