Sabtu, 23 Mei 2009

SENYUM (PSIKOLOGI POSITIF)

Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, “Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia” menceritakan:
“Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”
Ia melanjutkan, “Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, “Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- terhadap saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah.”
Kegembiraan meluap ketika Carnegie menambahkan, “Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, akan tetapi membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya.”

A. Pengertian Senyum.
Menurut definisi ilmiah, senyum adalah* "ekspresi wajah yang dibentuk oleh tarikan otot terutama pada otot-otot di kedua ujung mulut". Senyum adalah ekspresi wajah secara keseluruhan. Itu sebabnya tatapan mata juga bisa mengindikasikan sebuah senyuman, dan bahkan cara menegakkan wajah juga bisa berarti senyuman.
Tersenyum adalah perilaku yang sangat menyenangkan. Dalam senyuman, terpancar perasaan dan perilaku positif, keramahan, kegembiraan, kesopanan, dan rasa hormat. Senyum tidak hanya menentukan ekspresi wajah, melainkan juga membuat otak memprodusir hormon endorphin. Hormon ini menurut ilmu medis, memiliki khasiat yang bisa mengurangi rasa sakit secara fisik dan secara psikis. Itu sebabnya ada ungkapan "senyum itu sehat". Begitu pula, otot yang berkontraksi saat kita tersenyum, jauh lebih sedikit dari pada otot yang berkontraksi saat kita marah.
Menurut Koentjoro (2008), untuk membantu menciptakan relasi sosial positif, seseorang perlu memiliki beberapa kemampuan utama. Kemampuan itu yakni senyum, mau mendengarkan, kemampuan berempati, peka, peduli, pandai memilih kata bijak, dan action. Meskipun hal itu terkesan mudah, kenyataannya tidak mudah dilakukan. "Senyum adalah simbol penerimaan. Banyak orang yang sudah merasa tersenyum tetapi sebenarnya belum," ujarnya. Psikolog Tika Bisono (2005) memaparkan, senyum termasuk proses penting, bagaimana seseorang itu mampu menerima kehidupannya. Berawal dari senyum semua hal akan terasa lebih ringan. Sebab senyum dapat menstimuli seseorang berpikiran positif dan menghadirkan sikap yang lebih tulus dalam mengerjakan sesuatu. Kemampuan tersenyum itu juga terkait dengan kadar kematangan seseorang dalam menyikapi problema kehidupan. Ketidakmampuan seseorang menerima keadaan dan selalu berpikir negatif merupakan faktor penyebab susah tersenyum. Maka lahirlah pepatah, "jangan marah nanti cepat tua".

B. Mengapa seseorang harus tersenyum?
Senyuman memiliki kekuatan luar biasa. Senyuman dapat membuat kita melihat dunia lebih indah. Senyum tulus dapat mencairkan hubungan yang beku, memberi semangat pada orang yang putus asa, membuat cerah suasana muram, obat penenang jiwa yang resah. Tersenyum bisa menjadi pembangkit semangat.
Tersenyum juga membuat diri menjadi lebih siap menyelesaikan masalah. Karena dengan tersenyum, akan timbul energi positif untuk mampu melihat setiap permasalahan dengan lebih jernih. Membuka sebanyak mungkin peluang penyelesaian masalah. Senyum adalah sebuah ekspresi universal yang dikenali oleh seluruh budaya di dunia dengan persepsi yang sama. Senyum adalah alat transaksi yang paling bernilai di muka bumi.
Penelitian Patterson dan Tubbs (2005) yang berjudul Throught a Glass darkly: Effect of Smilling and Visibility on Recognition and avoidance in Passing Encounter mencoba menyajikan bagaimana dampak senyum dan pandangan mampu mempengaruhi orang lain yang tidak dikenal. Peneliti melakukan berbagai eksperimen yang bertujuan melihat apakah ada perbedaan antara senyum yang dilakukan oleh seseorang di antara pejalan kaki di sebuah universitas. Peneliti menggunakan kaca mata hitam sebagai alat eksperimennya dan membandingkan efeknya antara laki-laki dan perempuan.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pejalan kaki lebih banyak merespon perempuan yang tersenyum kepadanya daripada laki-laki. Laki-laki yang menggunakan kaca mata hitam justru dianggap mengancam atau berbahaya ketika menggunakan kacamata hitam sehingga orang lain justru menghindar. Namun dampak yang lebih baik ketika eksperimenter baik laki-laki maupun permpuan tersenyum kepada pejalan kaki yang lain sambil memandang sepintas, maka hal tersebut dianggap sebagai senyuman yang hangat. Senyum dengan memandang seseorang mampu membuka hubungan yang baik bagi orang yang baru dikenal.

Gambar Otot Zygomatic Selain itu dalam sebuah blog yang membuka polling mengenai “Mengapa seseorang harus tersenyum” menyebutkan bahwa:
  1. Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yg byk tersenyum memiliki daya tarik. Orang yg suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.Orang yg selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg byk tersenyum memiliki banyak teman.
  2. Senyum mengubah perasaan. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik ketika seseorang merasa sedih..Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
  3. Senyum menular. Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitarny pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.
  4. Senyum menghilangkan stres. Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres, ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.
  5. Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.
  6. Senyum menurunkan tekanan darah.
  7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.
  8. Senyum membuat awet muda. Senyuman menggerakkan banyak otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift.
  9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses. Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal, dan bisa diandalkan.
  10. Senyum membuat orang berpikir positif. Ketika tersenyum, tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik". Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.
(http://www.lautanindonesia.com/blog/goodsunday/blog/7232/10-arti-senyum

C. Senyum dan Otot Zygomatic
Menurut seorang pakar psikologi dari Universiti Michigan di Ann Arbor, R.B.Zajonc, memang terdapat unsur psikologi yang dapat dihubung-kaitkan antara meluahkan perasaan gembira dengan sifat mental yang positif. Secara saintifiknya, darah akan mengalir kebahagian otak dan muka melalui saluran darah yang sama iaitu, arteri karotid. Apabila seseorang itu senyum atau mengerut dahi, otot muka yang melintasi bahagian tulang rahang akan menjadi tegang dan ia akan menyebabkan darah lebih banyak masuk ke bahagian muka. Melalui proses ini, perubahan berlaku terhadap kadar darah yang dibekalkan melalui arteri karotid iaitu saluran utama menuju ke otak. Keadaan ini boleh melegakan mood seseorang.

Teori ini juga menjelaskan keadaan seseorang menjadi merah mukanya. Keadaan ini sebenarnya satu tindak balas yang tidak sengaja. Orang yang menjadi merah mukanya sebenarnya ingin lari daripada apa yang dialaminya. Contohnya, perasaan malu. Ini terjadi apabila perjalanan darah yang dipacu oleh sistem hormon adarienalin dalam badan telah dialih dari otak ke saluran darah dibahagian muka hingga menyebabkan muka seseorang itu menjadi merah. Air muka yang muram menyebabkan seseorang merasa lebih tertekan manakala air muka yang ceria membantu menambahkan semangat. Namun begitu, keberkesanan dan kejayaan teori ini tidak dapat dijamin sepenuhnya kerana senyum itu kadang-kadang dibuat-buat atau disengajakan bagi melindungi perasaan marah atau kecewa.

D. Senyum dalam Islam
Senyum, merupakan perbuatan yang sangat dicintai oleh rasulallah, bahkan rasulallah adalah terkenal sebagai orang yang sangat ramah dan selalu membuka hubungan atau interaksi sosialnya dengan yang lain.
Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.
Senyum efektifit dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia. Senyuman adalah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih. Itulah senyuman yang direkam Al Qur’an tentang kisah Nabi Sulaiman as, ketika Ia berkata kepada seekor semut,
“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. An Naml:19
Senyuman senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun. Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”
Suatu ketika Muhammad saw didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.” Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat dan tidak ikut serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengarkan alasan mereka.
Suatu ketika Muhammad melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka. Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci ini, sampai akhir detik-detik hayat beli Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya.
Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu “menyihir” hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan, beliau bersabda,
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.
Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah (pendekatan diri kepada Allah swt) lewat senyuman, dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun. Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.
Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika hendak meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar. Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri. Bermuka masam berarti mengharamkan menikmati dunia ini. Dan bagi siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan senang dan gembira. (Tofa, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar atau permasalahan yang ingin dikonsultasikan ke formulir ini :