Assalaamu'alaikum wr.wb.
Pernahkah Anda merasa nggak 'nyambung' dengan anak?
Kalau pernah, ternyata wajar lho, karena katanya nih... pola pikir, pengalaman, dan cara pandang anak sangat berbeda dengan orang dewasa, makanya kita sering merasa kesulitan masuk ke dunia mereka.
Anak-anak mempunyai daya imajinasi dan daya kreatif yang sangat tinggi. Menurut sebagian ahli, imajinasi dan kreativitas anak mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia lima tahun. Sementara kita orang dewasa telah mengalami penurunan pada kedua hal tersebut, makanya dunia kita 'nggak nyambung', sehingga komunikasi pun kadang sulit.
Tapi ada satu cara agar komunikasi kita dengan mereka efektif meski dunianya berbeda, yaitu dengan... mendongeng...! Mengapa...?
Karena dongeng memiliki unsur imajinasi dan kreativitas yang tinggi... Hal ini sesuai dengan sifat anak-anak yang selalu ingin berekspresi. Imajinasi dan kreativitas mereka tersalurkan melalui dongeng. Sehingga saat kita mendongeng saat itulah dunia kita dengan mereka nyambung :-)....
Manfaat lain lagi dari mendongeng adalah melatih daya konsentrasi anak, waktu mendengarkan dongeng anak-anak melatih kemampuan mereka memusatkan perhatian beberapa waktu terhadap obyek tertentu. Ini umumnya terjadi pada usia tiga atau empat tahun. Saat usia tersebut mereka masih sulit memperhatikan dan mengontrol emosi.
Ada kalanya anak menyela pembicaraan, sering bertanya, dan tidak sabar menunggu puncak cerita. Ketidaksabaran tersebut antara lain disebabkan saat mendengar cerita mereka sibuk berimajinasi.
Dongeng juga adalah cara belajar yang menyenangkan lho...
Dongeng itu sesuatu yang manusiawi, karena... dongeng menggunakan mata, pendengaran, gerak dan hati juga ikut merasakan. Mendongeng berarti menghargai indra-indra pendengarnya.
Kalau indra-indranya dihargai, pesan-pesan akan mudah masuk. Apalagi dengan cara-cara yang menyenangkan, yaitu cara bercerita yang sesuai dengan kebutuhan indranya. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhannya, pesan-pesan itu juga tidak akan masuk...
Cerita yang menyenangkan tidak harus cerita yang lucu, cerita yang sedih pun bisa jadi menyenangkan. Menyenangkan tidak harus dengan tertawa, sesuatu yang nyambung dan bermanfaat bisa jadi menyenangkan dan menenteramkan....
Nah, sebagian orang tua yang sibuk sering kali merasa tidak sempat mendongeng. Bayangkan saja, sudah capek ngantor seharian, terjebak macet pula, sampai rumah sudah nggak ada tenaga.
Waktu anak menyerbu dengan girang, kita sibuk menghalau,"Sana dulu yaa... Papa/Mama lagi capek mau istirahat dulu...!" Padahal si anak sudah menunggu-nunggu kita seharian nih....
Kata Kak Andi Yudha, penulis buku "Cara Pintar Mendongeng", anak-anak itu berhak mendapat hadiah dari kita, salah satu hadiahnya bisa berupa....dongeng...! Menurut beliau dalam bukunya, ternyata mendongeng itu nggak harus lama. Anak tidak pernah menuntut dongeng yang panjang atau sempurna ala orang dewasa. Asal mereka tahu orang tuanya mau berbagi, sambil lalu pun, sudah cukup bagi mereka. Yang terpenting, bagaimana kita memberikan apa yang kita rasakan dan anggap penting dengan sungguh-sungguh.
Dengan kesadaran itu, biasanya akan lahir pencerita yang khas. Anak akan selalu menanti dan berkata,"Aku mau dengan cerita Papa," karena baginya ayahnya adalah segalanya, panutan, dan harapan yang dapat dipercaya.
Dongeng yang kita ceritakan kepada anak ketika mereka masih kecil akan sangat bermanfaat ketika dia mulai beranjak besar. Cerita yang pernah didengar akan terekam dalam otak mereka. Itu yang dinamakan proses pendidikan. Jadi, tingkah laku mereka tidak langsung berubah, tetapi mengendap dalam alam pikiran sehingga ketika ada peristiwa yang mirip-mirip dengan cerita, ingatan tentang hal itu akan keluar. Itu yang membuat orang banyak info dalam hidupnya, karena banyak cerita....
Jadi Mama-Papa, Ayah-Ibu, meski capek, mendongeng yaa..... lima meniiiit aja...
Begitulah beberapa poin penting dari Kak Andi Yudha A, pakar kreativitas, praktisi pembukuan, host acara Santri Zone di Spacetoon, dalam bukunya "Cara Pintar Mendongeng".
Jadi....
Sudahkah kita mendongeng hari ini?........
Wassalam,..
Kalau pernah, ternyata wajar lho, karena katanya nih... pola pikir, pengalaman, dan cara pandang anak sangat berbeda dengan orang dewasa, makanya kita sering merasa kesulitan masuk ke dunia mereka.
Anak-anak mempunyai daya imajinasi dan daya kreatif yang sangat tinggi. Menurut sebagian ahli, imajinasi dan kreativitas anak mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia lima tahun. Sementara kita orang dewasa telah mengalami penurunan pada kedua hal tersebut, makanya dunia kita 'nggak nyambung', sehingga komunikasi pun kadang sulit.
Tapi ada satu cara agar komunikasi kita dengan mereka efektif meski dunianya berbeda, yaitu dengan... mendongeng...! Mengapa...?
Karena dongeng memiliki unsur imajinasi dan kreativitas yang tinggi... Hal ini sesuai dengan sifat anak-anak yang selalu ingin berekspresi. Imajinasi dan kreativitas mereka tersalurkan melalui dongeng. Sehingga saat kita mendongeng saat itulah dunia kita dengan mereka nyambung :-)....
Manfaat lain lagi dari mendongeng adalah melatih daya konsentrasi anak, waktu mendengarkan dongeng anak-anak melatih kemampuan mereka memusatkan perhatian beberapa waktu terhadap obyek tertentu. Ini umumnya terjadi pada usia tiga atau empat tahun. Saat usia tersebut mereka masih sulit memperhatikan dan mengontrol emosi.
Ada kalanya anak menyela pembicaraan, sering bertanya, dan tidak sabar menunggu puncak cerita. Ketidaksabaran tersebut antara lain disebabkan saat mendengar cerita mereka sibuk berimajinasi.
Dongeng juga adalah cara belajar yang menyenangkan lho...
Dongeng itu sesuatu yang manusiawi, karena... dongeng menggunakan mata, pendengaran, gerak dan hati juga ikut merasakan. Mendongeng berarti menghargai indra-indra pendengarnya.
Kalau indra-indranya dihargai, pesan-pesan akan mudah masuk. Apalagi dengan cara-cara yang menyenangkan, yaitu cara bercerita yang sesuai dengan kebutuhan indranya. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhannya, pesan-pesan itu juga tidak akan masuk...
Cerita yang menyenangkan tidak harus cerita yang lucu, cerita yang sedih pun bisa jadi menyenangkan. Menyenangkan tidak harus dengan tertawa, sesuatu yang nyambung dan bermanfaat bisa jadi menyenangkan dan menenteramkan....
Nah, sebagian orang tua yang sibuk sering kali merasa tidak sempat mendongeng. Bayangkan saja, sudah capek ngantor seharian, terjebak macet pula, sampai rumah sudah nggak ada tenaga.
Waktu anak menyerbu dengan girang, kita sibuk menghalau,"Sana dulu yaa... Papa/Mama lagi capek mau istirahat dulu...!" Padahal si anak sudah menunggu-nunggu kita seharian nih....
Kata Kak Andi Yudha, penulis buku "Cara Pintar Mendongeng", anak-anak itu berhak mendapat hadiah dari kita, salah satu hadiahnya bisa berupa....dongeng...! Menurut beliau dalam bukunya, ternyata mendongeng itu nggak harus lama. Anak tidak pernah menuntut dongeng yang panjang atau sempurna ala orang dewasa. Asal mereka tahu orang tuanya mau berbagi, sambil lalu pun, sudah cukup bagi mereka. Yang terpenting, bagaimana kita memberikan apa yang kita rasakan dan anggap penting dengan sungguh-sungguh.
Dengan kesadaran itu, biasanya akan lahir pencerita yang khas. Anak akan selalu menanti dan berkata,"Aku mau dengan cerita Papa," karena baginya ayahnya adalah segalanya, panutan, dan harapan yang dapat dipercaya.
Dongeng yang kita ceritakan kepada anak ketika mereka masih kecil akan sangat bermanfaat ketika dia mulai beranjak besar. Cerita yang pernah didengar akan terekam dalam otak mereka. Itu yang dinamakan proses pendidikan. Jadi, tingkah laku mereka tidak langsung berubah, tetapi mengendap dalam alam pikiran sehingga ketika ada peristiwa yang mirip-mirip dengan cerita, ingatan tentang hal itu akan keluar. Itu yang membuat orang banyak info dalam hidupnya, karena banyak cerita....
Jadi Mama-Papa, Ayah-Ibu, meski capek, mendongeng yaa..... lima meniiiit aja...
Begitulah beberapa poin penting dari Kak Andi Yudha A, pakar kreativitas, praktisi pembukuan, host acara Santri Zone di Spacetoon, dalam bukunya "Cara Pintar Mendongeng".
Jadi....
Sudahkah kita mendongeng hari ini?........
Wassalam,..