Assalamu'alaikum WW. Blog ini saya buat untuk menginformasikan seputar ilmu psikologi, bagi anda yang ingin berkonsultasi seputar permasalahan psikologi silahkan kirimkan melalui email : syarkonipsi@yahoo.co.id atau Facebook : Syarkoni Sahrullah atau Telp: 087897997888 insya Allah akan saya respon dengan sebaik-baiknya.
Senin, 15 Juni 2009
BETAPA HEBATNYA OTAK ANAK KITA
PARADIGMA ISLAM TENTANG PENDIDIKAN ANAK
Dalam Al-Quran, keturunan adalah bagian yang penting dalam melanjutkan misi kekhalifahan manusia di bumi. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab dan perhatian semua pihak, terutama para orang tua dan pendidik.
Allah berfirman : "Hendaklah mereka takut kepada Allah jika meninggalkan generasi yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar" (QS Al-Nisa [4]:9)
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (atau fitnah bagimu). Di sisi Allah-lah pahala yang besar" (QS Al-Taghabun [64]:15)
Dari Jabir bin Samurah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang mendidik anaknya lebih baik daripada orang yang bersedekah satu sha' setiap hari (HR Al-Turmudzi).
Anak adalah amanah/titipan, salah satu cara mensyukuri anak adalah orangtua berusaha mendidiknya dengan baik supaya menjadi generasi yang berkualitas. Membangun manusia yang cerdas, kreatif, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia tentu bukanlah tanpa proses, dan proses menjadi manusia berkualitas tidak ada yang g.r.atis.
Proses pendidikan anak membutuhkan upaya dan biaya yang besar, yaitu pengasuhan maksimal sejak bayi dan pendidikan yang optimal sejak usia sekolah.....
BETAPA HEBATNYA OTAK ANAK KITA
Satu hal sering kita lupakan, Allah, menitipkan komputer Super Hebat di kepala anak kita! Yup, komputer itu bernama OTAK. Menjelang kelahiran, anak kita memiliki 100 miliar sel otak aktif (neuron), yang memiliki sekitar 50 triliun sambungan dengan sel otak lain, serta 1 triliun sel glia/perekat (melindungi dan memberi makan neuron). Cabang-cabang yang disebut dendrit itu terhubung dengan sel-sel lain dengan mengirimkan pesan-pesan elektris kimiawi.
Selama tahun-tahun pertama kehidupan, otak mengalami perubahan yang luar biasa, tapi kegiatan neuron tersebut tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh hasil pengalaman indra. Dalam bulan-bulan awal, perkembangan otak bayi sangat menakjubkan : setiap detik sel otak menghasilkan 3 miliar cabang!
Menjelang usia 8 bulan, otak bayi memiliki 1000 triliun sambungan....
Menjelang usia 10 tahun banyak sambungan otak yang mati namun masih meninggalkan 500 triliun sambungan. Ck...ck...ck... banyak amat.....
Kapasitas otak anak kita awalnya hampir sama dengan otak seorang manusia jenius lho.... Dan otak manusia nih, mampu menampung informasi yang ada di 500 ensiklopedia! Subhaanallaah....
Tapi sayangnya..... kebanyakan otak manusia hanya dipakai kurang dari 1% dari kemampuannya yang sesungguhnya.....
Juga pada usia tertentu, otak akan memusnahkan sambungan (sinapsis) yang jarang atau tidak pernah digunakan Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh perkembangan otaknya 20% atau 30%
lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu. Waduh, sayang banget yah....
(Oleh J Madeleine Nash, Majalah Time, Edisi 3 Februari 1997)
Perbandingan sederhana otak yang jarang dirangsang dengan otak yang sering dirangsang dapat dilihat di attachment. Demikianlah bukti-bukti yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak sejak usia dini, karena 'masa keemasan' pertumbuhan otak anak ada di usia itu. Sering kali orang tua sibuk menabung untuk bekal kuliah anak berbelas tahun kemudian, tapi mengabaikan 'tabungan' di masa-masa keemasan pertumbuhan intelektual ini.
Ada kecenderungan orang tua memasrahkan pendidikan anaknya ke sekolah, dengan menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik sering kali orang tua sedah merasa cukup. Padahal....
Ada tiga alasan kenapa pendidikan di sekolah saja tidak cukup.... :
Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :
Beberapa cara meningkatkan minat baca anak :
Dengan demikian, buku adalah pilihan yang tepat, untuk merangsang otak anak, agar terus bercabang-bercabang, dan teruuuuss bercabang......
Ayo ah, orang Islam jangan ketinggalan melulu..... Bangun generasi unggul sejak sekarang....
(disarikan dari bahan presentasi Mizan Dian Semesta, makalah Seminar Anak Shaleh, Cerdas dan Kreatif, dan sumber lain yang terkait), semoga bermanfaat....
Wassalaam,
Dalam Al-Quran, keturunan adalah bagian yang penting dalam melanjutkan misi kekhalifahan manusia di bumi. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab dan perhatian semua pihak, terutama para orang tua dan pendidik.
Allah berfirman : "Hendaklah mereka takut kepada Allah jika meninggalkan generasi yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar" (QS Al-Nisa [4]:9)
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (atau fitnah bagimu). Di sisi Allah-lah pahala yang besar" (QS Al-Taghabun [64]:15)
Dari Jabir bin Samurah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang mendidik anaknya lebih baik daripada orang yang bersedekah satu sha' setiap hari (HR Al-Turmudzi).
Anak adalah amanah/titipan, salah satu cara mensyukuri anak adalah orangtua berusaha mendidiknya dengan baik supaya menjadi generasi yang berkualitas. Membangun manusia yang cerdas, kreatif, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia tentu bukanlah tanpa proses, dan proses menjadi manusia berkualitas tidak ada yang g.r.atis.
Proses pendidikan anak membutuhkan upaya dan biaya yang besar, yaitu pengasuhan maksimal sejak bayi dan pendidikan yang optimal sejak usia sekolah.....
BETAPA HEBATNYA OTAK ANAK KITA
Satu hal sering kita lupakan, Allah, menitipkan komputer Super Hebat di kepala anak kita! Yup, komputer itu bernama OTAK. Menjelang kelahiran, anak kita memiliki 100 miliar sel otak aktif (neuron), yang memiliki sekitar 50 triliun sambungan dengan sel otak lain, serta 1 triliun sel glia/perekat (melindungi dan memberi makan neuron). Cabang-cabang yang disebut dendrit itu terhubung dengan sel-sel lain dengan mengirimkan pesan-pesan elektris kimiawi.
Selama tahun-tahun pertama kehidupan, otak mengalami perubahan yang luar biasa, tapi kegiatan neuron tersebut tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh hasil pengalaman indra. Dalam bulan-bulan awal, perkembangan otak bayi sangat menakjubkan : setiap detik sel otak menghasilkan 3 miliar cabang!
Menjelang usia 8 bulan, otak bayi memiliki 1000 triliun sambungan....
Menjelang usia 10 tahun banyak sambungan otak yang mati namun masih meninggalkan 500 triliun sambungan. Ck...ck...ck... banyak amat.....
Kapasitas otak anak kita awalnya hampir sama dengan otak seorang manusia jenius lho.... Dan otak manusia nih, mampu menampung informasi yang ada di 500 ensiklopedia! Subhaanallaah....
Tapi sayangnya..... kebanyakan otak manusia hanya dipakai kurang dari 1% dari kemampuannya yang sesungguhnya.....
Juga pada usia tertentu, otak akan memusnahkan sambungan (sinapsis) yang jarang atau tidak pernah digunakan Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh perkembangan otaknya 20% atau 30%
lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu. Waduh, sayang banget yah....
(Oleh J Madeleine Nash, Majalah Time, Edisi 3 Februari 1997)
Perbandingan sederhana otak yang jarang dirangsang dengan otak yang sering dirangsang dapat dilihat di attachment. Demikianlah bukti-bukti yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak sejak usia dini, karena 'masa keemasan' pertumbuhan otak anak ada di usia itu. Sering kali orang tua sibuk menabung untuk bekal kuliah anak berbelas tahun kemudian, tapi mengabaikan 'tabungan' di masa-masa keemasan pertumbuhan intelektual ini.
Ada kecenderungan orang tua memasrahkan pendidikan anaknya ke sekolah, dengan menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik sering kali orang tua sedah merasa cukup. Padahal....
Ada tiga alasan kenapa pendidikan di sekolah saja tidak cukup.... :
- Sistem pendidikan di sekolah kita masih berlandaskan konsep materialisme. Ilmu pengetahuan dipelajari secara parsial, bertujuan untuk menguasai dan mengeksploitasi sumberdaya alam. Sistem pendidikan seperti ini, sangat bertolak belakang dengan tujuan pendidikan sejati seperti yang dituntunkan dalam sistem pendidikan Islam. Ilmu pengetahuan terintegrasi satu sama lain, menyeluruh, dan ditujukan untuk memelihara alam (tugas khalifah) dan untuk mengenal Allah....
- Di sekolah, pencapaian anak diukur dengan angka-angka. Kadang-kadang angka-angka itu tidak mencerminkan pencapaian anak yang sesungguhnya. Bahkan seringkali angka-angka itu sama sekali tidak membantu anak dalam menghadapi kehidupan nyata.
- Di sekolah, seorang guru harus mengayomi sekian banyak murid. Sehingga pendidikan yang diterapkan tidak memperhatikan keragaman individu. Dengan sistem seperti ini, akan banyak potensi individu yang tak terbangkitkan, bahkan terbungkam. Dengan orang tua sendiri menjadi guru, pasti anak akan lebih terperhatikan, ya kan....
Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :
- Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia (dari semua makhluk hidup di dunia ini cuma manusia lho yang bisa baca).
- Membaca merupakan salah satu fungsi penting dalam hidup, hampir semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
- Berkat kemajuan dalam penelitian otak, kita tahu bahwa membaca cerita bagi anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik, yang dapat meningkatkan perkembangan anak.
- Dengan tumbuh dan berkembangnya minat baca pada diri anak, minat belajarnya pun akan menjadi tinggi. Sehingga kalau orangtua mampu mengantarkan anaknya menjadi gemar membaca, maka anak akan mampu belajar secara mandiri, orang tua ga usah marah-marah nyuruh belajar jadinya....:-)
Beberapa cara meningkatkan minat baca anak :
- Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).
- Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak.
- Ajak anak ke tempat yang ada di buku.
- Bacakan dengan ekspresi.
- Lakukan dengan kegiatan mendongeng.
- Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita.
- Beri kesempatan mengarang.
- Libatkan seluruh anggota keluarga.
- Ajak anak bereksperimen.
- Mulai dengan orangtua membaca.
- Hargai buku, berikan sebagai hadiah.
- Lakukan dengan gembira.
Dengan demikian, buku adalah pilihan yang tepat, untuk merangsang otak anak, agar terus bercabang-bercabang, dan teruuuuss bercabang......
Ayo ah, orang Islam jangan ketinggalan melulu..... Bangun generasi unggul sejak sekarang....
(disarikan dari bahan presentasi Mizan Dian Semesta, makalah Seminar Anak Shaleh, Cerdas dan Kreatif, dan sumber lain yang terkait), semoga bermanfaat....
Wassalaam,
Jumat, 05 Juni 2009
Cerita Binatang
Assalaamu'alaikum wr.wb.
Pernahkah memperhatikan bahwa anak-anak suka sekali dengan binatang. Matanya yang bening akan membeliak lucu ketika melihat kucing, anjing, ular di kebun binatang, ikan di akuarium, tokek di
balik lemari, dan binatang lainnya.
Jika ada setumpuk buku dengan berbagai macam tema, dapat diperkirakan bahwa sebagian besar anak kecil akan lebih dulu tertarik dengan yang temanya binatang.
Sebuah survei kecil dari para pendongeng pun menemukan bahwa memang anak-anak kecil paling suka didongengi kisah binatang.
Setidaknya ada empat manfaat cerita binatang bagi anak-anak :
Naah, ternyata dengan cerita binatang juga kita dapat mengenalkan Al-Qur'an kepada anak-anak. Al-Qur'an memuat banyak kisah dan tema berkaitan dengan binatang.
Misalnya, kita bercerita tentang ikan paus, penyelamat Nabi Yunus, ketertarikan anak akan terbangun. Saat itulah, anak merasa siap untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah Nabi Yunus di Surah Yûnus.
Demikian juga dengan kisah semut dan rayap dengan Nabi Sulaiman, ular dengan Nabi Musa, anjing dan Ashabul Kahfi, gajah dengan pasukan Abrahah, unta, lebah, sapi, kuda dan lain sebagainya. Tentunya akan lebih berkesan belajar dengan cerita dibanding sekedar menghafal arti ayatnya.
Demikianlah, mengajarkan sesuatu yang baik pun perlu cara yang kreatif. Selamat menggali kisah binatang dalam Al-Qur'an..... 'Waah belajar Al-Qur'an memang menyenangkan....!'
Demikian perkataan si kecil yang kita harapkan kan? (dikutip dari berbagai sumber).
Wassalaam,
balik lemari, dan binatang lainnya.
Jika ada setumpuk buku dengan berbagai macam tema, dapat diperkirakan bahwa sebagian besar anak kecil akan lebih dulu tertarik dengan yang temanya binatang.
Sebuah survei kecil dari para pendongeng pun menemukan bahwa memang anak-anak kecil paling suka didongengi kisah binatang.
Setidaknya ada empat manfaat cerita binatang bagi anak-anak :
- Jika anak pernah membaca kisah binatang yang mengalami sesuatu seperti yang mereka alami, mereka akan lebih mudah beradaptasi dengan hal tersebut.
- Kisah tentang binatang yang kuat dan baik akan membangun kepercayaan diri anak, membantu mereka memahami bahwa di dunia ini banyak orang yang baik dan siap membantu mereka.
- Tokoh binatang yang bertindak dan berkata-kata seperti manusia, memberi kesan pengalaman petualangan yang mengasyikkan, lengkap dengan pesan moral yang disampaikan tokoh-tokoh tersebut.
- Kisah binatang mengajarkan interaksi yang seharusnya antara mereka dengan binatang di dunia nyata, melatih kepekaan terhadap lingkungan hidup.
Naah, ternyata dengan cerita binatang juga kita dapat mengenalkan Al-Qur'an kepada anak-anak. Al-Qur'an memuat banyak kisah dan tema berkaitan dengan binatang.
Misalnya, kita bercerita tentang ikan paus, penyelamat Nabi Yunus, ketertarikan anak akan terbangun. Saat itulah, anak merasa siap untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah Nabi Yunus di Surah Yûnus.
Demikian juga dengan kisah semut dan rayap dengan Nabi Sulaiman, ular dengan Nabi Musa, anjing dan Ashabul Kahfi, gajah dengan pasukan Abrahah, unta, lebah, sapi, kuda dan lain sebagainya. Tentunya akan lebih berkesan belajar dengan cerita dibanding sekedar menghafal arti ayatnya.
Demikianlah, mengajarkan sesuatu yang baik pun perlu cara yang kreatif. Selamat menggali kisah binatang dalam Al-Qur'an..... 'Waah belajar Al-Qur'an memang menyenangkan....!'
Demikian perkataan si kecil yang kita harapkan kan? (dikutip dari berbagai sumber).
Wassalaam,
Langganan:
Postingan (Atom)